Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Choi Woong Sik (Park Won Sang) dalam drakor Shin's Project
Choi Woong Sik (Park Won Sang) dalam drakor Shin's Project (dok. VIU/Shin's Project)

Tak puas menyakiti dan mengancam nyawa Lee Si On (Lee Re), Choi Yong Min kembali berulah di drakor Shin’s Project. Ia membakar motor yang biasa digunakan Si On untuk mengantar makanan. Karena mengganggu warga sekitar, kejadian tersebut memancing amarah warga hingga membuatnya dilaporkan ke kepolisian dan media masa. Yong Min memang tak kenal takut. Ia merasa akan selalu bisa dibebaskan oleh ayahnya, Choi Woong Sik (Park Won Sang), yang merupakan anggota dewan.

Tak berbeda jauh dengan sang anak, Choi Woong Sik juga merupakan politisi korup. Namun, karena kemunafikannya, dirinya tetap disukai warga hingga berulang kali terpilih saat pemilu. Viralnya kejahatan Choi Yong Min pun tak begitu memengaruhi persepsi publik pada sosoknya. Lantas, apa alasan warga tetap menyukai Choi Woong Sik meski anaknya dikenal sebagai pembuat onar?

1. Choi Woong Sik dianggap menolong para pedagang melalui masa krisis pasca pandemik

Choi Woong Sik (Park Won Sang) dalam drakor Shin's Project (dok. VIU/Shin's Project)

Selama masa pandemik, bisnis kecil bangkrut di mana-mana, termasuk di area bisnis kota Maheon. Saat itu, Choi Woong Sik yang merupakan anggota dewan, datang menemui para pedagang. Ia menenangkan mereka dengan mengatakan bahwa keadaan akan sedikit lebih baik setelah mata uang lokal keluar. Anggota dewan Choi juga memberi subsidi dan keringanan pajak bagi para pedagang.

Choi Woong Sik juga membuat dirinya seakan mengalami kesulitan yang sama seperti halnya warga. “Kita akan melalui ini bersama! Mari lakukan ini,” ungkapnya saat itu. Tak heran, kejahatan yang dilakukan putranya justru membuat warga bersimpati pada sosok Choi Woong Sik. Mereka malah mengatakan bahwa anak-anak bisa jadi musuh terburuk.

2. Choi Woong Sik memediasi pedagang dengan pemilik properti

cuplikan drakor Shin's Project (dok. VIU/Shin's Project)

Saat terjadi konflik antara para pedagang dengan pemilik properti, Woong Sik datang untuk memediasi. Kala itu, Woong Shik menekankan bahwa hanya karena masa sewa habis, pemilik properti tidak bisa langsung mengusir para pedagang. Sampai pembangunan kembali dimulai, orang-orang yang punya toko adalah prioritas.

Anggota dewan Choi juga membuat pak Kim sebagai pemilik properti, meneken sewa baru di hadapan para pedagang. Karena kejadian itu, seorang pedagang berpendapat bahwa Choi Woong Sik merupakan satu-satunya alasan dirinya tidak diusir dari toko. Tak heran, Woong Sik menjadi anggota dewan yang dihormati di kalangan para pedagang.

3. Demi menyelamatkan suara, Woong Sik tak segan meminta maaf dan bahkan berlutut. Hal itu membuat orang lain simpati

cuplikan drakor Shin's Project (dok. VIU/Shin's Project)

Choi Woong Shik memang pandai memikat hati orang lain. Tanpa warga sadari, ia merupakan tipikal politisi yang memberi sedikit, tapi mengambil jauh lebih banyak. Dirinya juga sangat korup dan terbiasa melakukan suap. Ia bahkan tak segan melakukan kekerasan fisik pada bawahannya, ketika sesuatu tidak berjalan sesuai dengan rencananya.

Sebagai politisi, Choi Woong Shik akan melakukan berbagai cara untuk mendapat simpati pemilih, termasuk meminta maaf dan berlutut. Misalnya, ia mendatangi para korban kejahatan anaknya untuk meminta maaf. Cara tersebut memang berhasil menarik simpati publik. Si On yang disiksa berkali-kali oleh Yong Min pun merasa tak tega dan menganggap Woong Sik adalah ayah yang baik.

Lantas, apakah Choi Woong Sik dan Choi Yong Min akan mendapatkan hukuman atas kejahatannya? Temukan jawabannya di drakor Shin’s Project, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team