Konferensi pers drama Korea Parasyte: The Grey [26/3/2024] (dok. Netflix/Parasyte: The Grey)
Parasyte: The Grey (2024) menyuguhkan kisah parasit yang datang ke Korea Selatan dan memakan otak manusia. Suguhkan genre fantasi, tak mengherankan jika drama ini banyak menggunakan VFX alias visual effect atau efek visual.
"Jadi berdasarkan genre, kita menyebutnya genre body snatcher. Jadi body snatcher artinya makhluk biasa yang tiba-tiba berubah menjadi sosok yang berbeda. Dan ini berhubungan dengan kengerian yang luar biasa," ungkap Sutradara Yeon Sang Ho.
Namun, visual yang disajikan di drama ini berbeda dengan drama berkarakter monster lainnya. Cukup sulit karena efek visualnya fokus di bagian wajah, serta desainnya berbeda-beda.
"Makhluk dalam proyek seperti (Parasyte: The Grey) cenderung memiliki tampilan yang seragam. Namun kali ini, berbeda-beda. Dan itu berarti VFX-nya jauh lebih menantang dan sulit," jelas Sutradara Yeon.
Selain itu, sutradara film Train to Busan (2016) ini berusaha menampilkan desain karakter monster yang realistis.
"Dan untuk desain parasitnya, aku berusaha membuatnya serealistis mungkin. Jadi, aku membuatnya (terlihat real) jika terjadi kepada kita di kehidupan nyata," jelasnya.