poster drama A Killer Paradox (instagram.com/netflixsg)
Pada awal tahun ini, A Killer Paradox rilis di platform streaming Netflix dengan menghadirkan Choi Woo Shik, Son Suk Gu, dan Lee Hee Jun sebagai pemeran utamanya. Dramanya disuguhkan dalam 8 episode dengan kisah seorang mahasiswa biasa yang mendadak jadi pembunuh berantai usai tak sengaja membunuh kriminal. Ia pun menganggap dirinya sebagai pembunuh vigilante yang menegakkan keadilan.
Kontroversi disebabkan oleh kisah karakter Hyeong Jeong Guk (Seung Eui Yeol) pada episode 7. Penggambarannya disebut menyoroti politikus Lee Jae Myung, pemimpin Partai Demokrat Korea. Karakter tersebut dikisahkan mengelola perusahaan konstruksi yang berkoneksi dengan geng dan pejabat pemerintahan. Ia tak segan menyingkirkan orang-orang yang menghalangi jalannya.
Karakter Hyeong Jeong Guk sendiri merupakan politikus korup yang sedang menjalani hukuman penjara. Nomor tahanannya berupa 4.421 disebut menyinggung skandal korupsi Lee Ja Hyun dengan proyek pembangunan yang mencapai 442,1 miliar won. Penonton juga membandingkan penampilan karakter Hyeong Jeong Guk yang mirip dengan Lee Jae Myung.
Tak hanya itu, adegan Hyeong Jeong Guk yang dapat perlakuan khusus dengan memakan sushi juga dikatakan merujuk pada istri Lee Jae Myung. Sang istri telah dijatuhi hukuman penjara usai menyalahgunakan dana publik. Salah satunya dengan memesan sushi dengan kartu kredit pemerintahan Lee Jae Myung yang saat itu jadi Gubernur Gyeonggi.
Sutradara Lee Chang Hee memberi klarifikasi bahwa semua itu hanya kebetulan. Ia juga menyebutkan bahwa memasukkan kisah tersebut dalam drakor yang bukan bertemakan politik, juga dianggap tak tepat. Kontroversi ini muncul setelah 2 hari dramanya dirilis, sehingga membuatnya merasa aneh karena seharusnya segera muncul setelah dirilis.
Kisah dari drakor 2024 di atas dituding merujuk pada kehidupan publik figur dari dunia nyata. Namun, tim produksi menegaskan bahwa serial yang digarapnya tak berhubungan pada kehidupan siapapun. Untuk kedepannya, tim produksi bisa lebih berhati-hati dalam menyuguhkan kisahnya supaya tak menyinggung siapapun.