Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
cuplikan drakor Head Over Heels (x.com/CJnDrama)

Intinya sih...

  • Shaman pewaris garis keturunan yang melindungi cinta pertama dengan konsep unik coming of age

  • Adegan ritual artistik dengan konsekuensi menegangkan dan ritual kuno yang mengungkap masa lalu karakter

  • Penglihatan masa depan melalui mimpi sebagai alat membangun ketegangan dalam cerita dan refleksi dari keinginan karakter utama

Drama Korea Head Over Heels jadi salah satu tontonan paling hangat bulan ini. Selain kisah romantis remaja yang menghangatkan hati, drama ini banyak menyertakan bumbu fantasi yang terasa segar. Sebagai penonton, terlebih bagi kamu yang menyukai genre fantasi, pasti betah berlama-lama untuk menontonnya.

Ditambah, drama ini juga bisa dibilang berhasil mencampur realita kehidupan SMA dengan elemen magis yang tidak biasa, sehingga penonton tergugah untuk mengikuti tiap episodenya. Artikel ini akan mengulas lima elemen fantasi paling unik yang bikin Head Over Heels berbeda dari drakor sekolah pada umumnya. Penasaran apa saja? Yuk, kita lihat lebih dekat!

1. Shaman yang melindungi cinta pertamanya

cuplikan drakor Head Over Heels (x.com/CJnDrama)

Tokoh utama di Head Over Heels bukan siswi SMA biasa, melainkan pewaris garis keturunan shaman. Ia punya misi turun-temurun untuk melindungi cinta pertama, seseorang yang sudah digariskan takdir. Konsep ini unik karena menggabungkan mitologi Korea dengan kisah coming of age.

Kehidupan sehari-hari di sekolah jadi terasa penuh rahasia dan penuh makna. Banyak yang menyarankan kalau shaman itu, Park Sung A (Cho Yi Hyun), harus menjaga jarak dengan Bae Gyeon U (Choo Young Woo). Namun, alih-alih menjauh, Sung A justru menantang takdir.

Kita sebagai penonton diajak berpikir. Apakah cinta sejati selalu harus sesuai takdir? Peran shaman ini memunculkan pertanyaan tentang mana yang lebih penting antara bahagia sendiri atau menjaga takdir orang lain? Sentuhan budaya lokal Korea semakin memperkaya cerita dan membuatnya berbeda dari drama remaja kebanyakan.

2. Adegan ritual yang artistik

cuplikan drakor Head Over Heels (x.com/CJnDrama)

Di Head Over Heels, ada ritual kuno yang memungkinkan seseorang memanggil kembali kenangan yang hilang. Ritual ini tak hanya jadi alat yang menggerakkan nuansa magis, tapi juga sumber misteri yang menegangkan. Setiap kali ritual dilakukan, ada konsekuensi yang harus dibayar oleh sang shaman.

Park Sung A sebagai shaman muda yang kemampuannya pun masih dasar justru kerap ikut serta dalam ritual shaman Dongcheon (Kim Mi Kyung) dan sang bibi. Adegan ritual divisualisasikan dengan artistik, penuh warna lilin, simbol kuno, dan musik tradisional yang terdengar magis.

Melalui ritual ini, penonton ikut mengungkap masa lalu para karakter. Kenangan yang kembali juga tidak selalu manis. Di dalamnya ada luka lama yang sulit diterima. Ritual ini mempertemukan tokoh-tokoh yang tadinya berjarak, kemudian menciptakan ikatan emosional baru.

3. Penglihatan masa depan

cuplikan drakor Head Over Heels (x.com/CJnDrama)

Karakter utama kerap mendapat petunjuk penting lewat mimpi yang tampak misterius. Mimpi ini bukan mimpi biasa, karena ia melihat kilasan masa depan orang-orang di sekitarnya. Termasuk saat hantu air menghantui teman-teman sekolahnya, hingga penglihatan tentang api dan air yang menjadi pertanda sebab kematian Gyeon U.

Terkadang, petunjuk yang muncul memang membingungkan, hingga memunculkan ketakutan tersendiri bagi sang shaman. Lewat adegan mimpi, penonton ikut merasakan kegelisahan saat mimpi-mimpi mereka mulai jadi kenyataan. Mimpi ini menjadi alat penting untuk membangun ketegangan dalam cerita.

Karakter utama pun sering terjebak dalam overthinking. Apakah ia harus menceritakan penglihatannya atau diam demi kebaikan? Mimpi juga menjadi refleksi dari keinginan dan ketakutan terdalam Sung A sebagai shaman muda. Peran mimpi membuat plot terasa dinamis, karena masa depan tidak pernah pasti.

4. Kutukan tragis yang menjadi misteri utama

still cuts Choo Young Woo di drakor Head Over Heels (youtube.com/tvN DRAMA)

Salah satu karakter, yaitu Bae Gyeon U, memiliki kutukan tragis. Setiap kali berdekatan dengan orang lain, kemalangan akan menimpa mereka. Kutukan ini diketahui sudah ada sejak ia dilahirkan. Namun, ada juga teori tentang kutukannya yang berasal dari kesalahan leluhur atau suatu aksi yang mengundang nasib umur pendek.

Penonton melihat bagaimana kutukan ini menghancurkan hubungan pertemanan dan membuat karakter hidup dalam rasa bersalah. Kehadiran kutukan memunculkan tema tentang pengorbanan dan rasa takut untuk mencintai. Jangankan untuk berteman, Gyeon U bahkan merasa menyesal masih hidup di dunia.

Pada beberapa adegan, karakter ini mencoba menjauh demi melindungi orang yang ia sukai. Namun, hati manusia sulit dikendalikan, dan ia pun terjebak antara rasa sayang dan rasa bersalah. Kutukan ini membuat drama lebih gelap dibanding drama sekolah biasanya. Penonton diajak merasakan pedihnya cinta yang membawa kesengsaraan.

5. Keberadaan jimat yang menciptakan interaksi romantis

cuplikan drakor Head Over Heels (x.com/CJnDrama)

Dalam cerita, ada jimat kuno yang konon mampu menghilangkan kesialan. Meski tidak secara keseluruhan, tapi jimat ini diyakini dapat mengusir roh jahat sehingga Gyeon U yang mendapatkan jimat bisa terlepas dari bahaya magis. Gak jarang jimat inilah yang akhirnya mengundang interaksi menggemaskan antara Sung A dan Gyeon U.

Selain jimat, ada pula buku pedoman shaman yang diwariskan turun-temurun dari keluarga Sung A. Buku ini menjadikannya objek penuh misteri yang bermain penting dalam kehidupan Sung A, hingga membuatnya menjadi shaman yang penuh kekuatan.

Namun, penggunaan jimat ini tidak selamanya baik. Jimat ini juga punya konsekuensi besar dan bisa membawa kehancuran jika salah dipakai. Sepanjang drama, siapa pemilik sah jimat ini jadi salah satu misteri yang bikin penonton penasaran.

Head Over Heels membuktikan bahwa genre sekolah bisa terasa baru jika dipadukan dengan elemen fantasi yang dirancang dengan cerdas. Lima elemen fantasi di atas berhasil menyeimbangkan romansa, misteri, dan unsur budaya lokal Korea. Bagi para penggemar kisah cinta yang tak biasa, drama ini benar-benar wajib ada dalam watching list!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team