Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
cuplikan drakor The Haunted Palace (dok. SBS/The Haunted Palace)

The Haunted Palace membuka penayangan dua episode pertamanya dengan kisah Gangcheori (Kim Young Kwang) yang gagal naik ke langit setelah seribu tahun melakukan pertapaan di dasar telaga karena terlihat oleh mata manusia. Setelahnya, ia berniat menjadi dewa pelindung bagi Yeo Ri (Bona) yang dianugerahi kemampuan sebagai dukun.

Sayangnya, kehadirannya di sisi Yeo Ri malah membuatnya dicap sebagai dewa jahat. Alih-alih hadir sebagai dewa pelindung, Yeo Ri malah bertahun-tahun tak menerimanya karena perbuatan tak mengenakkannya itu. Sebenarnya, hal apa yang diperbuat Gangcheori sehingga dilabeli sebagai dewa jahat dan pembawa sial? Simak penjelasannya di bawah ini!

1. Gangcheori diklaim telah membunuh dukun terhebat, Neop Deok

cuplikan drakor The Haunted Palace (dok. SBS/The Haunted Palace)

Yeo Ri sejak kecil sudah sering diikuti oleh Gangcheori. Sang nenek, Neop Deok (Gil Hae Yeon) yang berprofesi sebagai dukun hebat di wilayahnya, selalu berusaha melindungi dan memberikan petuah pada cucunya itu tentang Gangcheori. Sayangnya, sang dewa naga ini tak pernah menyerah hingga berusaha mengganggu kehidupan warga desa agar Yeo Ri mau menjadikannya sebagai dewa pelindung.

Demi tujuannya tercapai, Gangcheori kerap membuat masalah di desa tempat mereka tinggal. Karena sering mengganggu dan membahayakan keselamatan cucunya, Neop Deok akhirnya mencoba melakukan pengusiran Gangcheori di tepi laut. Sayangnya, disana ia malah tewas setelah terbakar dan tercebur ke dalam gulungan ombak. Meninggalnya Neop Deok sebagai dukun hebat di wilayah itu, membuat warga desa marah pada Yeo Ri sebab Gangcheori, si pembuat masalah yang selalu menempel padanya.

2. Gangcheori selalu mengusili warga desa dengan membuat berbagai masalah

cuplikan drakor The Haunted Palace (dok. SBS/The Haunted Palace)

Selain membunuh dukun hebat desa tersebut, Gangcheori juga sering mengusili warga desa dengan membuat tanah mereka tandus di musim semi dan menyebabkan gagal panen. Sebab itu, warga desa akan sering merasakan kekeringan dan tak memperoleh sumber makanan. Hal itu berkali-kali ia lakukan terlebih setelah neneknya Yeo Ri meninggal dunia.

Tak hanya itu, Gangcheori juga sering menyiksa warga desa secara langsung, terlebih jika mereka berbuat baik pada Yeo Ri. Salah satunya yang dialami Yoon Gab (Yook Sung Jae) saat kecil. Saat ia ingin membantu Yeo Ri mengambilkan buah kasemek, tiba-tiba Yoon Gab terjatuh dan mengalami patah kaki. Di sisi lain, Yeo Ri juga dijauhi oleh warga desa, terutama oleh mereka yang pernah celaka setelah menolong Yeo Ri.

3. Gangcheori ingin menyingkirkan Batu Pengutuk Hantu yang dimiliki Yeo Ri

cuplikan drakor The Haunted Palace (dok. SBS/The Haunted Palace)

Karakter yang sering mengklaim Gangcheori sebagai dewa jahat adalah Yeo Ri. Bagaimana tidak, sejak ia kecil, Gangcheori telah mengikutinya setiap waktu dan mencelakai orang-orang yang ia sayang. Agar tujuannya ingin menjadi dewan pelindung bagi Yeo Ri terwujud, ia selalu konsisten berusaha menyingkirkan Batu Pelindung Hantu yang dimiliki oleh Yeo Ri. Sayangnya, pada episode 2, batu tersebut hanyut setelah pertengkaran kedua belah pihak terjadi.

Harapan baru untuk memiliki batu pelindung tersebut kembali muncul setelah Yeo Ri datang ke istana untuk membuatkan kacamata raja Yi Sung (Kim Ji Hoon). Ia melihat ada batu serupa yang dibuat dalam bentuk kacamata dan dipakai oleh raja. Apakah Yeo Ri memiliki kesempatan kedua untuk memiliki batu pelindung tersebut?

Tiga poin di atas menjadi alasan kenapa Gangcheori disebut sebagai dewa jahat di drakor The Haunted Palace. Pada episode 2, ia memasuki tubuh Yoon Gab dan melakukan banyak hal yang membuat Yeo Ri kesal. Kira-kira masalah apalagi yang akan dibuat Gangcheori kedepannya?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team