Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Lee Junho di Typhoon Family
Lee Junho di Typhoon Family (x.com/CJnDrama)

Drakor Typhoon Family berlatar tahun 1997-2001 di mana saat itu Korea Selatan termasuk negara Asia yang terkena dampak krisis ekonomi global. Cerita drakor ini terpusat pada perjuangan orang-orang biasa untuk bangkit dari keterpurukan dan kegagalan saat terjadi krismon.

Sepanjang 16 episode, drakor ini menyoroti resiliensi para karakternya yang mengalami jatuh bangun dalam usaha mereka. Meski begitu, ada karakter yang gagal meraih impian imbas krisis ekonomi. Di antaranya, empat karakter berikut ini. Siapa saja?

1. Kang Tae Poong

Lee Junho di Typhoon Family (x.com/CJnDrama)

Di awal drakor Typhoon Family, Kang Tae Poong (Lee Junho) dikisahkan memiliki satu impian besar. Ia ingin mengembangkan varian bunga mawar lokal untuk dipersembahkan sebagai hadiah istimewa bagi sang ayah. Sarjana hortikultura ini pun bekerja keras setiap hari merawat bibit bunga di nurseri tanaman atau rumah kaca yang terletak di pinggiran kota.

Malangnya, impian Kang Tae Poong gagal tercapai. Sang ayah meninggal sebelum sempat melihat kerja keras Kang Tae Poong. Bunga mawar yang ditanam Kang Tae Poong pun berakhir layu dan mengering sebab ia terlalu sibuk mengurus hal lain setelah kematian ayahnya. Keluarganya juga jatuh bangkrut akibat krisis ekonomi.

2. Oh Mi Seon

Kim Min Ha di Typhoon Family (x.com/CJnDrama)

Sejak masa sekolah, Oh Mi Seon (Kim Min Ha) dikenal cerdas dan rajin. Sayangnya, ia tidak bisa melanjutkan pendidikan. Setelah lulus SMA, ia tak bisa lanjut ke perguruan tinggi sebab terkendala biaya. Setelah kedua orangtuanya meninggal, ia menjadi pencari nafkah utama untuk keluarga.

Oh Mi Seon berusaha mengejar impiannya untuk kuliah dengan menabung dan ikut kelas malam sebagai persiapan ujian masuk universitas. Namun, saat krisis ekonomi datang, inflasi membuat harga kelas semakin mahal. Karena itu, semakin sulit pula bagi Oh Mi Seon untuk kuliah. Terlebih bosnya meninggal dan perusahaan tempatnya bekerja terancam pailit.

3. Oh Mi Ho

Kwon Han Sol di Typhoon Family (x.com/CJnDrama)

Oh Mi Ho (Kwon Han Sol) punya impian membiayai kuliah kakaknya, Oh Mi Seon. Ia selalu merasa bersalah sebab sang kakak yang lebih pintar dan rajin darinya terpaksa tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Oleh karena itu, selepas wisuda sarjana, ia mengikuti rekrutmen pramugari sebuah maskapai.

Impian Oh Mi Ho berakhir kandas setelah terjadi krismon yang membuat proses penerimaannya di maskapai dibatalkan. Ia lalu bekerja sebagai elevator girl di pusat perbelanjaan untuk membantu beban keuangan keluarga. Namun, di ending, ia memutuskan menikah dengan kekasihnya. Keinginannya jadi gagal tercapai karena ia sudah punya keluarga sendiri. Selain itu, sang kakak tidak ingin kuliah karena sudah menjalani pekerjaan yang diimpikan.

4. Kim Eul Nyeo

Park Sung Yeon di Typhoon Family (x.com/CJnDrama)

Kim Eul Nyeo (Park Sung Yeon) merupakan ibu Wang Nam Mo (Kim Min Seok) sekaligus mertua dari Oh Mi Ho di akhir cerita drakor ini. Ia bekerja selama puluhan tahun di sebuah bank. Dari penghasilannya, ia bisa membesarkan putranya seorang diri sebagai seorang ibu tunggal.

Salah satu impian Kim Eul Nyeo adalah bisa pensiun dan mendapat penghargaan masa bakti panjang setelah bekerja selama 35 tahun. Sayangnya, ia dan banyak pegawai lainnya berakhir di-PHK karena krisis ekonomi membuat kantor cabang bank tempatnya bekerja harus tutup. Padahal hanya tinggal 3 tahun lagi sebelum impiannya tercapai.

Keempat karakter di atas terpaksa melepas impian mereka setelah terjadi krismon yang membuat kondisi perekonomian menjadi sulit. Meski begitu, mereka akhirnya menemukan impian yang baru dan menjalani kehidupan dengan tetap optimis. Kisah mereka jadi salah satu hal inspiratif dari drakor Typhoon Family.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team