Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
cuplikan drama The Murky Stream (instagram.com/disneypluskr)
cuplikan drama The Murky Stream (instagram.com/disneypluskr)

Disney+ Hotstar akhirnya merilis drama orisinal berlatar era Joseon pada Jumat (26/9/2025). Drama tersebut berjudul The Murky Stream dan mengisahkan tentang ketimpangan sosial yang terjadi di wilayah Sungai Gyeonggang. Di saat masyarakat kelas bawah menderita akibat kemiskinan yang tak terputus, para bangsawan dan pejabat pemerintahan hidup dengan kemewahan.

The Murky Stream menampilkan beberapa karakter yang bukan sekadar tokoh fiksi, tetapi juga mewakili keresahan masyarakat. Mereka bisa menjadi simbol kritik sosial, mulai dari perlawanan rakyat hingga penguasa korup.

1. Jang Si Yul sebagai simbol rakyat yang terpinggirkan dan melawan sistem

cuplikan drama The Murky Stream (instagram.com/disneypluskr)

Jang Si Yul (Ro Woon) adalah seorang buruh yang sering melakukan pekerjaan serabutan demi menyambung hidup. Ia kerap menghabiskan waktunya untuk menjadi kuli di bawah arahan para bandit di tepi Sungai Gyeonggang. Jang Si Yul merupakan sosok yang misterius. Ia menyimpan rapat masa lalunya karena sangat tragis.

Saat ia masih kecil, warga di desanya dihabisi oleh kaum bar-bar yang dipimpin oleh panglima perang. Ia melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana sang ibu kehilangan nyawa di tangan orang-orang kejam itu. Ia sendiri diseret menggunakan kuda hingga tidak sadarkan diri. Ketika dewasa, ia lagi-lagi harus menghadapi kekecewaan karena ia gagal mengikuti ujian negara. Alasannya sangat sepele, yaitu sebab neneknya menikah lagi.

Jang Si Yul yang merasa gak adil lantas meminta penjelasan dari hakim distrik. Bukannya mendapat keadilan, ia malah dimaki-maki dan dipukuli. Ia lalu berang dan membakar rumah hakim tersebut.

Selama melarikan diri dan bekerja sebagai buruh, Jang Si Yul kerap diperlakukan dengan semena-mena. Diremehkan dan dianggap hina sudah menjadi makanannya sehari-hari. Beruntung, ia punya fisik yang kuat dan mental baja hingga sering kali gak takut untuk menunjukkan perlawanan. Di salah satu episode, ia sampai mendatangi pemimpin serikat dagang gara-gara upahnya tidak dibayarkan.

2. Choi Eun sebagai simbol perempuan yang melawan patriarki

cuplikan drama The Murky Stream (instagram.com/disneypluskr)

Choi Eun (Shin Ye Eun) merupakan pemimpin serikat dagang yang baru. Ia meneruskan bisnis ayahnya yang memang selama ini dikenal sebagai pedagang tersohor. Cita-cita yang sudah lama diimpikan Choi Eun itu harus melalui tahapan yang panjang untuk bisa terwujud. Awalnya, ayahnya menentang karena khawatir ia gak akan sanggup menghadapi dunia bisnis. Setelah sukses menangani bisnis sutra dan garam, barulah Choi Eun ditetapkan sebagai pemimpin serikat dagang.

Meskipun merupakan keturunan bangsawan, keberadaan Choi Eun ternyata sama sekali gak ditakuti oleh para bandit. Ia pun sadar bahwa perdagangan tidak hanya soal jual beli, tetapi juga harus menghadapi campur tangan dari para bandit. Tak hanya itu, statusnya sebagai perempuan sering kali dipandang sebelah mata. Perintah atau perkataan dari dirinya gak jarang ditentang oleh pedagang atau para bandit hanya karena ia merupakan perempuan. Namun, ia gak menyerah. Ia tetap memberanikan diri untuk mempertahankan apa yang ingin ia perjuangkan.

3. Jung Chun sebagai simbol pejabat idealis di tengah pemerintah yang korup

cuplikan drama The Murky Stream (instagram.com/disneypluskr)

Karakter lain yang menjadi simbol kritik sosial di drama The Murky Stream adalah Jung Chun (Park Seo Ham). Ia merupakan saudara angkat Jang Si Yul. Meskipun bukan saudara kandung, mereka sangat akrab sejak Jang Si Yul diadopsi oleh ibu Jung Chun. Ia merupakan orang yang membantu Jang Si Yul melarikan diri setelah membakar kediaman hakim distrik.

Bertahun-tahun terpisah, Jung Chun muncul kembali di hadapan Jang Si Yul sebagai seorang pejabat militer. Namun, Jang Si Yul memilih untuk menjauh karena khawatir akan menjadi masalah jika mereka kembali akrab. Jung Chun berbeda dari pejabat lainnya. Ia sangat syok saat mengetahui sistem pertahanan dan keamanan di wilayah Sungai Gyeonggang sangat buruk. Jumlah kuda hingga kelayakan senjata benar-benar gak memadai untuk menunjang pertahanan dan keamanan.

Jung Chun juga dibuat terkejut ketika mengetahui para pejabat militer sering menghabiskan waktu di rumah bordil. Mereka yang jabatannya lebih rendah harus mau menjadi penghibur para pejabat yang punya jabatan lebih tinggi. Di tengah kebobrokan para pejabat korup itu, Jung Chun tetap punya pendirian. Ia masih berpegang pada idealismenya untuk menjadi pejabat yang baik meskipun sering dicemooh.

Ketiga karakter drakor The Murky Stream di atas layak disebut sebagai simbol kritik sosial, ya. Mereka punya idealisme yang berbeda-beda dan cara yang berbeda pula untuk berjuang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team