Kamu suka drama Korea? Jangan hanya nonton saja! Ternyata kita bisa loh belajar dari sebuah drama yang kita tonton. Contohnya, kamu bisa mempelajari setiap karakter yang ada. Faktanya, penulis tidak sembarang dalam membuat karakter di dalam sebuah cerita. Sebagai contoh, drama Birthcare Center yang sarat akan pelajaran psikologi. Mari kita bahas bersama psikologi di balik karakternya!
KDrama Birthcare Center: Psikologi di Balik Karakternya

Intinya sih...
- Hyun-jin, Eun-jung, dan Roo-da memiliki ketakutan dan perjuangan yang berbeda dalam mengasuh bayi
- Drama Birthcare Centre mengajarkan pelajaran psikologi tentang self-awareness, self-love, dan pantang menyerah
- Karakter Choi Hye-sook sebagai direktur pusat postpartum memberikan contoh dedikasi dalam pelayanan meskipun memiliki masalah pribadi
1. Tiga orang ibu yang memiliki ketakutan pasca melahirkan
Disutradarai oleh seorang wanita bernama Park Soo-wok, Birthcare Centre tayang November 2020 lalu dengan rating 82/100 menurut asianwiki. Di tengah gempuran drama romantis, drama medis yang dibalut dengan komedi ini mampu membawa angin segar bagi para penggemar drama korea.
Drama ini menceritakan tiga wanita paruh baya yang berjuang mengatasi ketakutannya pasca melahirkan. Masing-masing karakter memiliki ketakutan yang berbeda. Khususnya ketakutan selama proses mengasihi anak buah mereka.
Cerita dimulai saat Oh Hyun-jin melahirkan anak pertamanya. Hyun-jin yang merupakan wanita usia 40 tahun yang sibuk dengan karir, sama sekali tidak memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam mengasuh bayi. Pasca melahirkan, ia bersama suaminya Kim Do-Yoon memilih Serenity, sebagai tempat memulihkan dirinya sekaligus mempelajari cara mengasuh bayi.
Hyun-jin bertemu dengan Joo Eun-jung yang terkenal sebagai ibu ideal di Serenity. Selama di pusat postpartum berfasilitas mewah itu, Hyun-jin berusaha mendekati Joo Eun-jung untuk menyerap ilmu parentingnya. Tanpa diketahui yang lainnya, Joo Eun-jung ternyata memiliki ketakutan besar yang membuatnya menjadi depresi.
Di pertengahan cerita, muncul ibu muda bernama Lee Roo-da di Serenity. Berbeda dengan Hyun-jin, Lee Roo-da yang yang merupakan ibu muda, tidak jarang menolak cara pengasuhan Joo Eun-jung. Konflik pun terjadi saat Lee Roo-da menentang Joo Eun-jung dengan mengajak para ibu di Serenity untuk tidak memberi ASI eksklusif dan beralih ke susu formula dalam menyusui bayi mereka.
Masa pengasuhan bayi mereka didukung oleh Choi Hye-Sook, seorang direktur sekaligus pemandu yang sangat dipercaya di Birthcare Centre. Ia berperan penting dalam mengatasi ketakutan para ibu dan berbagai permasalahan yang terjadi di pusat postpartum itu.
2. Belajar psikologi dari empat karakter utamanya!
1. Oh Hyun-jin
Ibu tertua di Serenity yang memiliki anak bernama Ttak-pul. Hyun-jin adalah seorang wanita karir yang berprofesi sebagai anggota dewan eksekutif muda berkarismatik. Ia memiliki ketakutan tidak dapat mengurus buah hatinya dengan baik selama dia berkarir nanti. Ia juga memiliki tingkat insecure yang cukup tinggi di antara para ibu di Serenity. Rasa insecurenya disebabkan karena ketidakmampuannya dalam memberikan ASI eksklusif kepada buah hatinya.
Hyun-jin merasa sangat insecure dengan Eun-jung yang bisa mengurus bayinya dengan mudah. Namun, Hyun-jin adalah ibu yang memiliki semangat juang tinggi. Meskipun Ttak-pul menolak disusui olehnya, ia tetap bersedia bolak-balik ruang ASI untuk belajar cara menyusui yang benar.
Dari Hyun-jin kamu dapat mengambil pelajaran untuk tidak boleh insecure dan cepat menyerah. Meskipun terasa sulit dan kondisi yang terlihat mustahil, kamu harus tetap berusaha memberikan yang terbaik.
2. Joo Eun-jung
Joo Eun-jung memiliki bayi bernama Sa-rang. Ia punya track record baik dalam menyusui dan membesarkan anak kembarnya membuatnya dijuluki sebagai ibu ideal di Serenity. Di balik kesempurnaannya itu, ia ternyata sangat tertekan karena harus mengurus bayinya seorang diri pasca persalinan. Hal itu berhasil membuatnya depresi hingga kehilangan dirinya sendiri.
Orang mengenal dia dan suaminya adalah pasangan yang sempurna. Namun, nyatanya tidak. Memiliki suami seorang pemain baseball, membuatnya sering ditinggalkan sendirian. Ia sering mendapat sikap acuh tak acuh dari suaminya itu. Bahkan, suaminya lebih mementingkan dirinya sendiri dibandingkan kondisi Eun-jung. Hal itu membuatnya iri dengan Hyun-jin yang memiliki suami siap siaga.
Agar tidak merasakan hal yang sama dengan Joo Eun-jung, kamu bisa meminta bantuan jika memang merasa tak sanggup dalam melakukan suatu hal. Selain itu, kamu juga bisa kok mengomunikasikan apa yang kamu butuhkan kepada orang lain tanpa ragu. Kemampuan tersebut disebut self-awareness. Lebih dari itu, jangan pernah merasa bersalah untuk memprioritaskan diri sendiri demi kesehatan mentalmu, ya!
3. Lee Roo-da
Kebalikan dari kedua karakter sebelumnya, Lee Roo-da adalah seorang ibu yang sangat free-style dalam membesarkan bayinya. Usianya yang terbilang cukup muda untuk memiliki anak, membuat Ibu Yo-mi ini terlalu banyak memikirkan dirinya sendiri dibandingkan buah hatinya. Seperti, lebih memilih memberikan susu formula kepada buah hatinya daripada memberikan ASI eksklusif karena ketakutannya akan perubahan bentuk tubuhnya. Kesiapan mental dan tanggung jawab yang masih belum terbentuk membuatnya dianggap tidak dapat mengurus anak oleh ibu di Serenity.
Lee Roo-da memiliki masa lalu kelam yang membuatnya tidak percaya kepada laki-laki. Ia selalu menghindari kekasih yang sangat ingin menikahinya dan memilih menjadi seorang ibu tunggal.
Pelajaran yang dapat diambil dari karakter Lee Roo-da adalah, self-love yang terlalu berlebihan pun tidak baik. Kamu dapat mencintai diri sendiri dengan kadar yang sesuai. Tidak hanya itu, jika kamu memiliki trauma jangan menghindari penyebab traumamu, melainkan hadapi dan sembuhkan.
4. Choi Hye-sook
Direktur pusat postpartum dan pemandu yang sangat dipercaya. Sebagai seorang direktur, Choi Hye-sook memiliki karakter yang penuh dedikasi dan berorientasi pada pelayanan. Dia tidak segan untuk membantu dan menyediakan segala kebutuhan para ibu di Serenity. Di balik ketangguhannya dalam menyelesaikan permasalahan para ibu, dia sendiri memiliki permasalahan yang seringkali dikesampingkannya.
Permasalahan Choi Hye-sook dengan anaknya yang tak kunjung selesai membuatnya merasa cemas. Perasaan cemas itu tidak membuatnya mengabaikan tanggung jawabnya sebagai direktur Birthcare Centre. Ia tetap menjalankan tugasnya melayani para ibu dan memberikan petuah selama masa postpartum berlangsung.
3. Drama yang wajib ditonton
Kehidupan para ibu di masa postpartum tidaklah mudah. Tidak sedikit dari mereka yang mengalami ketakutan berlebih, hingga depresi. Karakter di Birthcare Centre ini memberikan banyak pelajaran tentang cara mengatasi masalah psikologi yang muncul selama masa postpartum. Mulai dari pengelolaan self-love, self-awareness, hingga pantang menyerah. Bukan hanya untuk para ibu, pelajaran psikologi di karakter ini juga dapat diaplikasikan pada semua kalangan umur. Drama Birthcare Centre ini bukan hanya tontonan belaka, tapi juga bisa sebagai edukasi bagi para penontonnya!