Kelebihan dan Kekurangan Film Hijack 1971, Diangkat dari Kisah Nyata

Hijack 1971 resmi tayang di bioskop Indonesia. Film debut sutradara Kim Sung Han ini mengikuti peristiwa pembajakan sebuah pesawat oleh pria Korea bernama Yong Dae (Yeo Jin Goo).
Yong Dae memberi perintah agar pesawat tersebut diterbangkan ke Korea Utara. Film ini diangkat dari kisah nyata pembajakan pesawat Korean Air F27 pada 1971 silam. Lantas, apakah film Hijack 1971 layak untuk ditonton?
Perhatian artikel ini mengandung spoiler!
1. Premis umum yang dieksekusi dengan sinematografi dan visual ciamik
Bisa dikatakan, film Hijack 1971 memiliki premis yang cukup umum. Mulai dari tema hingga plotnya bisa dengan mudah ditebak, terutama bagi penonton yang sudah terbiasa menyaksikan film-film serupa.
Namun, film ini sukses mengeksekusi premis yang umum tersebut dengan sinematografi dan visual yang ciamik. Berbagai aspek, seperti pencahayaan, framing, hingga pergerakan kamera akan membawa penonton lebih jauh untuk ikut merasakan kekacauan yang terjadi di dalam pesawat.
Efek visual dalam film Hijack 1971 terasa membekas, karena mampu membuat adegan, seperti pesawat lepas kendali dari pilot hingga adegan pesawat berpindah arah dengan cara yang tak biasa, terkesan nyata. Semuanya terasa mulus!
2. Music scoring dan sound effect berfungsi dengan baik
Selain itu, music scoring dalam film ini juga berfungsi dengan baik. Memiliki porsi yang pas, aspek satu ini mampu meningkatkan ketegangan dengan campuran nada yang mengerikan di momen yang tepat.
Begitu juga dengan sound effect yang bisa didengar di sepanjang film. Mulai dari suara ledakan, tembakan, hingga suara cipratan darah, terdengar sangat natural.
3. Akting Yeo Jin Goo sukses bikin emosi penonton jadi bercampur aduk
Selama ini melekat dengan citra sebagai pria baik dalam berbagai judul drama, kali ini Yeo Jin Goo tampil menyebalkan sebagai Yong Dae yang dipenuhi amarah. Sang aktor tampak mencurahkan aktingnya secara totalitas untuk membangun karakter pembajak pesawat yang kejam dan tak segan untuk menyakiti siapa saja yang berani melawannya.
Namun di sisi lain, emosi para penonton terhadap karakter tersebut menjadi sedikit goyah, karena latar belakang kehidupannya sangat berat sejak kecil. Pokoknya, bikin perasaan jadi campur aduk!
4. Chemistry solid di antara para pemain
Film Hijack 1971 tidak hanya fokus pada peristiwa pembajakan pesawat saja, melainkan juga dibalut dengan kisah drama yang kuat. Kru pesawat dan para penumpang yang awalnya saling asing, kini mau tidak mau harus bekerja sama untuk melawan pembajak.
Aksi heroik Tae In (Ha Joong Woo) sebagai kopilot yang berjuang sampai titik darah penghabisan, demi menyelamatkan nyawa penumpangnya, mampu menggetarkan sisi kemanusiaan penonton. Meski lebih banyak berkorban, ia juga dibantu oleh kru pesawat dan para penumpang yang kompak. Dalam hal ini, chemistry di antara mereka tergambar solid.
5. Beberapa cerita digambarkan dengan formula yang klise
Alur film ini dibangun secara perlahan dengan turut menyoroti perjuangan kru pesawat dan para penumpang untuk menyelamatkan diri. Hal tersebut memang membuat cerita film jadi memiliki lebih banyak warna. Namun di sisi lain, cerita tersebut digambarkan dengan formula yang klise sehingga sempat memicu rasa bosan.
Namun secara keseluruhan, film Hijack 1971 sangat layak untuk ditonton. Sebelumnya, film yang sudah tayang lebih dulu di bioskop Korea Selatan ini telah sukses meraup 1 juta penonton setelah sembilan hari dirilis.