Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
still cut drama Korea To The Moon
still cut drama Korea To The Moon (dok. MBC/To The Moon)

Intinya sih...

  • Jung Da Hae kesal dianggap tidak punya selera karena kondisi ekonominya

  • Memiliki lagu favorit yang selalu ia dengarkan, menunjukkan sisi personalnya

  • Ingin memiliki ponsel terbaru dan baju kekinian, serta merasakan kopi dengan krim di kafe

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Adegan mabuk sering jadi bumbu menarik dalam drama Korea, karena biasanya saat itulah karakter mengungkapkan isi hati yang paling jujur tanpa filter. Hal yang sama terjadi pada Jung Da Hae (Lee Sun Bin) di To The Moon. Ketika mabuk, Jung Da Hae menumpahkan segala unek-uneknya tentang hidup, keinginan, hingga ambisinya yang selama ini ia pendam.

Bukannya sekadar meracau, keluhan Jung Da Hae justru mengungkapkan sisi rapuh sekaligus mimpinya yang sederhana namun tulus. Berikut tujuh keluhan Jung Da Hae saat mabuk di drakor To The Moon. Keluhannya sukses bikin penonton iba sekaligus tersenyum, nih!

1. Aku juga punya selera!

still cut drama Korea To The Moon (dok. MBC/To The Moon)

Jung Da Hae kesal dianggap tidak tahu gaya atau selera hanya karena kondisi ekonominya pas-pasan. Saat mabuk, ia menegaskan bahwa dirinya pun punya selera dalam musik, pakaian, hingga gaya hidup. Hanya saja, ia belum punya cukup uang untuk mewujudkannya.

2. Ada lagu favorit yang selalu ia dengarkan

still cut drama Korea To The Moon (dok. MBC/To The Moon)

Di balik penampilannya yang sederhana, Jung Da Hae punya satu lagu favorit yang selalu menemaninya. Saat mabuk, ia dengan polos menceritakan betapa lagu itu membuatnya merasa hidup kembali. Keluhan ini memperlihatkan sisi personalnya yang jarang ditunjukkan.

3. Ingin punya ponsel terbaru

still cut drama Korea To The Moon (dok. MBC/To The Moon)

Di era digital, ponsel adalah segalanya. Jung Da Hae mengeluh karena harus bertahan dengan ponsel lama yang sering error. Saat mabuk, ia terang-terangan bilang betapa ia ingin memiliki ponsel keluaran terbaru agar tidak lagi merasa ketinggalan zaman.

4. Mengidamkan baju yang kekinian

still cut drama Korea To The Moon (youtube.com/@mbc_drama)

“Aku gak mau lagi pakai baju old fashion”, keluhnya dengan suara berat karena alkohol. Jung Da Hae ingin mengenakan pakaian trendi seperti teman-temannya, bukan sekadar pakaian bekas atau gaya lama yang membuatnya merasa rendah diri.

5. Kopi dengan krim, bukan kopi gratisan

still cut drama Korea To The Moon (youtube.com/@mbc_drama)

Keluhan yang satu ini sederhana tapi menyentuh. Jung Da Hae ingin merasakan nikmatnya kopi dengan krim di kafe, bukan kopi instan gratisan yang sering ia dapatkan. Lewat pengakuan kecil ini, terlihat betapa ia mendambakan kehidupan yang lebih manis dan layak.

6. Ingin sukses dan diberi kesempatan

still cut drama Korea To The Moon (dok. MBC/To The Moon)

Di balik tawa mabuknya, Da Hae menuturkan keinginan terbesarnya: sukses. Ia merasa hanya butuh satu kesempatan untuk membuktikan diri, dan ia yakin bisa meraih mimpi jika diberi peluang. Keluhan ini menjadi puncak emosinya yang mencerminkan ambisi besar di balik keterbatasan.

7. Ekonomi yang lebih baik

still cut drama Korea To The Moon (youtube.com/@mbc_drama)

Pada akhirnya, semua keluhan Jung Da Hae bermuara pada satu hal: kondisi ekonominya. Ia lelah hidup serba pas-pasan. Saat mabuk, ia mengaku ingin hidup berkecukupan, bisa membeli apa yang ia mau, dan tak lagi merasa terbebani oleh keadaan finansial.

Keluhan Jung Da Hae saat mabuk di drakor To The Moon mungkin terdengar sepele, bahkan lucu. Namun, kalau didengar sepenuh hati, semua itu adalah curahan tulus seorang perempuan muda yang ingin hidupnya lebih baik. Lewat adegan ini, To The Moon berhasil menampilkan sisi manusiawi Jung Da Hae, antara rapuh, ambisius, sekaligus penuh harapan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team