Industri hiburan Korea Selatan kembali menjadi sorotan, bukan hanya melalui konser KPop atau film layar lebar, tetapi juga lewat drama Korea yang mengambil latar belakang dunia hiburan itu sendiri. Tahun 2025 tampaknya menjadi era baru di mana kisah tentang selebriti, idol, reporter hiburan, hingga industri perfilman diproduksi dalam jumlah yang jauh lebih banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Beberapa judul pun sudah mencuri perhatian, seperti My Lovely Journey (2025) yang menggambarkan perjalanan seorang idol KPop yang gagal meraih ketenaran lalu banting setir menjadi reporter perjalanan. Ada juga My Troublesome Star (2025) yang mengisahkan misteri hilangnya seorang selebriti populer selama puluhan tahun, hingga Aema (2025) yang membawa penonton menjelajahi kerasnya industri perfilman Korea Selatan di era 1980-an.
Fenomena ini menimbulkan pertanyaan besar: mengapa dunia hiburan menjadi tema utama dalam begitu banyak drama Korea tahun 2025? Dari sisi industri, ada dorongan untuk menampilkan kisah yang relevan dengan realitas sosial, terutama dengan meningkatnya minat publik pada kehidupan di balik layar para selebriti. Sementara dari sisi kreator, kisah yang berakar pada industri hiburan dianggap lebih dekat dengan penonton, sebab hampir semua orang memiliki pengalaman mengonsumsi produk hiburan, entah itu musik, film, atau drama. Dengan tema yang makin beragam, drakor bertema dunia hiburan bukan hanya menawarkan kisah glamor, tetapi juga konflik personal, kritik sosial, hingga pesan inspiratif. Mari kita bahas bersama alasan mengapa genre ini begitu marak diproduksi pada tahun 2025.