Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
cuplikan film The Great Flood
cuplikan film The Great Flood (instagram.com/netflixkr)

Bencana banjir besar sering kali menelan banyak korban jiwa. Tinggi air mencapai gedung 30 lantai. Ditambah hujan yang terjadi secara intens dan luapan air seperti tsunami yang datang berkali-kali. Itulah gambaran tragedi yang menandai kiamat dan punahnya umat manusia di film Korea orisinal Netflix, The Great Flood.

Banjir besar yang terjadi dalam film fiksi ilmiah ini sebetulnya sudah diprediksi oleh para ahli. Namun, informasi ini dirahasiakan dari publik hingga bencana itu datang, menimbulkan rasa horor, dan menenggelamkan banyak hal. Apa alasan prediksi banjir di film The Great Flood justru dirahasiakan?

Perhatian, artikel ini mengandung spoiler

1. Bencana banjir akibat tabrakan asteroid tak bisa dicegah

Kwon Eun Seong dan Kim Da Mi di The Great Flood (x.com/NetflixKR)

Penyebab utama terjadinya banjir bandang yang terjadi dalam film The Great Flood adalah tabrakan asteroid. Kejadian ini merupakan suatu peristiwa alami yang tak dapat dicegah oleh manusia dan ilmuwan paling cerdas sekalipun. Terlebih ukuran asteorid yang jatuh besar dan banyak.

Tabrakan asteroid ini menyebabkan es di kutub utara dan kutub selatan mencair. Akibatnya, air dari bekas es abadi ini membuat laut, samudra, dan sungai jadi meluap. Luapan air dalam jumlah besar ini tidak dapat dibendung oleh apa pun. Selain itu, perubahan iklim ekstrem pun tidak terhindarkan sebagai imbas dari tidak adanya es di kedua kutub bumi.

2. Jika dipublikasikan, akan menimbulkan kepanikan massal

Kim Da Mi di The Great Flood (x.com/NetflixKR)

Pemeliti dunia sebetulnya sudah tahu memprediksi secara ilmiah mengenai kiamat yang disebabkan oleh tabrakan asteroid, yakni dengan terjadinya banjir besar. Bahkan banjir ini disertai datangnya tsunami imbas naiknya permukaan air laut dengan drastis.

Jika prediksi mengenai kejadian ini disampaikan ke publik, maka kemungkinan besar akan terjadi kepanikan massal di mana-mana. Tingkat kejahatan pun akan meningkat juga tidak ada lagi aturan dalam masyarakat. Orang-orang pun justru berada dalam bahaya bahkan sebelum tragedi banjir bandang terjadi.

Dengan tidak diberitahukan soal banjir besar akibat asteroid, orang-orang akan menjalani hidup mereka seperti biasa. Situasi di masyarakat menjadi terkendali. Ini juga sebagai bentuk memberi kesempatan pada manusia untuk hidup seperti biasanya sebelum terjadi kiamat.

3. Alih-alih evakuasi, fokus dialihkan pada pengembangan ras manusia baru

Kim Da Mi dan Kwon Eun Seong di The Great Flood (x.com/NetflixKR)

Para petinggi dan peneliti Darwin Center menyadari manusia akan punah karena banjir besar yang terjadi. Karena itu, proses evakuasi untuk banyak orang tidak memungkinkan. Mereka hanya memilih orang-orang tertentu, seperti ilmuwan, untuk dievakuasi ke stasiun antariksa saat bumi hancur akibat banjir.

Salah satu ilmuwan yang dipilih adalah Gu An Na (Kim Da Mi). Ia diberi misi untuk menyempurnakan ras manusia baru dengan Mesin Emosi yang tengah ditelitinya. Setelah eksperimen tersebut sukses, ras manusia ini akan dikirim kembali ke bumi untuk tinggal di sana.

Upaya penyelamatan bencana ei film The Great Flood bukan fokus pada tahapan prabencana atau tanggap darurat saat bencana, melainkan apa yang perlu dilakukan pascabencana. Di sini, ras manusia baru diciptakan dari kloning dan ingatan manusia yang dulu hidup sebelum banjir menenggelamkan planet bumi.

Skala banjir yang terjadi di The Great Flood bukan sesuatu yang bisa diatasi oleh manusia. Apalagi penyebab utamanya adalah tabrakan asteroid yang tak dapat dicegah. Demi menghindari kepanikan massal sekaligus fokus mempersiapkan solusi pascabencana, prediksi soal peristiwa banjir dalam film ini pun dirahasiakan sampai bencana itu datang. Bagaimana menurutmu?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team