5 Konflik yang Bikin Penonton Sulit Melewatkan Love, Take Two

Konflik pertama muncul saat Lee Ji An (Yum Jung Ah) dipertemukan kembali dengan Ryu Jeong Seok (Park Hae Joon), cinta pertamanya semasa SMA. Penonton bisa merasakan betapa canggungnya mereka dalam setiap interaksi.

Situasi yang mempertemukan keduanya membuat Ji An tak bisa mencegah untuk flashback ke masa lalu. Kondisi ini menggambarkan betapa canggungnya kita bila suatu saat dipertemukan kembali dengan cinta pertama.

Salah satu daya tarik drama ini adalah konflik karier yang mengganggu hubungan personal antara ibu dan anak. Lee Ji An sebagai ibu tunggal menganggap bahwa finansial yang baik adalah yang paling penting.

Namun, mengetahui keadaan sang anak, Lee Hyo Ri (Choi Yoon Ji) yang mengidap penyakit tumor otak, ia merasa karier bukan segalanya. Kondisi ini membuatnya harus memilih antara mengejar impian besar atau menjaga orang yang ia cintai tetap di sisinya.

Drama ini juga dipenuhi ketegangan ketika masa lalu karakter satu per satu terkuak. Ada rahasia keluarga, keputusan yang mengubah hidup, hingga luka batin yang disembunyikan para karakter.

Rahasia ini tidak hanya memengaruhi hubungan cinta, tetapi juga kepercayaan antartokoh. Penonton dibuat penasaran apakah mereka akan saling memaafkan atau justru memilih jalan masing-masing. Unsur inilah yang menjaga alur tetap menegangkan.

Konflik semakin pelik, karena hadirnya tekanan dari keluarga, sahabat, hingga dunia kerja. Ada pihak yang diam-diam mendukung, tapi ada pula yang justru meragukan eksistensi diri.

Kritik dan tuntutan dari lingkungan sekitar yang mengarah pada title ibu tunggal, membuat Lee Ji An akhirnya merasa terluka. Namun, ini tak hanya menyakiti dirinya, melainkan juga Lee Hyo Ri sang anak.

Konflik terakhir bersumber dari dalam insting masing-masing tokoh. Mereka takut jika diri mereka hanya akan berakhir sama seperti dulu. Ini turut dirasakan Hyo Ri di sisa umurnya, sehingga memutuskan untuk menjauhkan diri dari Seoul dan ibunya.

Tak hanya itu, Lee Ji An juga mengalami dilema antara membiarkan sang anak dengan pilihan hidupnya atau memengaruhi sang anak agar mau melakukan pengobatan. Lantaran sebelumnya, ia telah dicap sebagai ibu yang sangat mengatur hidup putrinya.

Love, Take Two mengombinasikan romansa dengan konflik yang dekat dengan kehidupan nyata. Setiap ketegangan yang hadir tidak hanya sekadar drama, tetapi mengajarkan penyembuhan dan kesempatan.