Mengungkap 5 Fakta Film The Battle of Jangsari, Perang yang Terlupakan

Industri perfilman Korea Selatan terus berkembang dengan menghadirkan berbagai genre yang menarik perhatian penonton global. Salah satu genre yang cukup menonjol adalah film bertema sejarah dan perang, yang tidak hanya menyajikan hiburan tetapi juga memberikan wawasan mendalam mengenai peristiwa bersejarah. Salah satu film yang menarik untuk dibahas adalah The Battle of Jangsari, sebuah film yang mengangkat kisah nyata dari Perang Korea pada tahun 1950.
Meskipun tidak setenar film perang korea lainnya seperti Operation Chromite atauTaegukgi, film The Battle of Jangsari memiliki nilai historis yang tinggi. Film ini menceritakan perjuangan para tentara pelajar Korea Selatan dalam misi berbahaya untuk mengalihkan perhatian pasukan Korea Utara dari serangan utama di Incheon. Pengorbanan mereka dalam perang sering kali terlupakan, sehingga film ini berperan penting dalam mengenang jasa mereka.
Dengan sinematografi yang realistis, penggambaran karakter yang kuat, serta kehadiran bintang Hollywood seperti Megan Fox, film ini menjadi sorotan tersendiri. Namun, masih banyak fakta menarik yang belum banyak diketahui oleh publik mengenai film ini. Berikut adalah lima fakta mengenai film The Battle of Jangsari, perang yang terlupakan.
1. Berdasarkan Peristiwa Nyata Operasi Pendaratan Jangsari
Film ini didasarkan pada Operasi Pendaratan Jangsari yang terjadi pada pada tanggal 14–15 September 1950. Dalam operasi tersebut, sekitar 772 tentara pelajar Korea Selatan, dengan pelatihan minim dan persenjataan terbatas, melakukan misi diversion di Pantai Jangsari untuk mengalihkan perhatian pasukan Korea Utara dari serangan utama di Incheon. Dilansir dari Military.com, operasi ini bertujuan untuk mengalihkan perhatian pasukan Korea Utara dari serangan utama di Incheon.
Pasukan ini terdiri dari para pemuda pelajar yang hanya mendapat pelatihan selama dua minggu sebelum dikirim ke medan perang. Mereka hanya dipersenjatai secara minim dan harus menghadapi pasukan Korea Utara yang jauh lebih terlatih dan memiliki persenjataan lebih baik. Meskipun operasi ini tidak banyak dibahas dalam sejarah global, peran mereka sangat penting dalam memastikan keberhasilan Pendaratan Incheon yang dipimpin oleh Jenderal Douglas MacArthur.
2. Bagian dari Trilogi Film Perang Korea
Film The Battle of Jangsari merupakan film kedua dari trilogi yang dimulai dengan Operation Chromite (2016). Film ini menggambarkan peristiwa sebelum pendaratan di Incheon, menyoroti peran penting para tentara pelajar dalam perang tersebut. Menurut Wikipedia, film ini merupakan bagian kedua dari trilogi yang dimulai dengan film Operation Chromite. Film pertama dalam trilogi ini adalah Operation Chromite (2016), yang menceritakan kisah pendaratan besar-besaran di Incheon yang dipimpin oleh Jenderal Douglas MacArthur.
3. Megan Fox Berperan sebagai Jurnalis Perang
Aktris Hollywood Megan Fox memerankan karakter Marguerite Higgins, seorang jurnalis perang pemenang Hadiah Pulitzer yang meliput Perang Korea. Perannya menyoroti upaya internasional dalam melaporkan kondisi perang saat itu. Dilansir dari Korea JoongAng Daily, Megan Fox memerankan karakter jurnalis perang yang meliput Perang Korea.
Marguerite Higgins dikenal karena keberaniannya dalam meliput perang, termasuk saat ia melaporkan kondisi pasukan Amerika dan Korea Selatan selama Perang Korea. Kehadirannya dalam film ini menunjukkan bagaimana jurnalis memiliki peran penting dalam mendokumentasikan sejarah dan menyampaikan kebenaran kepada dunia.
4. Penggambaran Realistis Pertempuran
Film ini mendapat pujian atas adegan pertempurannya yang realistis dan intens. Adegan-adegan tersebut berhasil menggambarkan kekacauan dan ketegangan yang dialami para tentara muda di medan perang. Menurut ulasan di The Action Elite, film ini menyajikan adegan pertempuran yang jujur dan mengesankan. Tidak seperti beberapa film perang yang cenderung memoles adegan pertempuran agar terlihat lebih sinematik, film ini memilih untuk menampilkan kekacauan perang yang sesungguhnya.
Adegan pertempuran dalam film ini penuh dengan ledakan, tembakan, dan kehancuran yang menggambarkan betapa beratnya kondisi medan perang bagi para tentara pelajar. Film ini juga tidak ragu untuk menunjukkan sisi kemanusiaan dari perang, termasuk ketakutan, kehilangan, dan keputusasaan yang dirasakan oleh para prajurit muda tersebut. Banyak kritikus memuji film ini karena berhasil menangkap intensitas dan kesulitan yang dihadapi para tentara di Jangsari.
5. Fokus pada Pengorbanan Tentara Pelajar
Salah satu aspek utama film ini adalah penekanan pada pengorbanan para tentara pelajar yang, meskipun kurang pengalaman dan persiapan, berjuang dengan berani demi negara mereka. Cerita ini memberikan penghormatan kepada mereka yang sering terlupakan dalam sejarah perang. Seperti yang diungkapkan oleh Cinema Escapist, film ini menyoroti drama pribadi di antara para tentara pelajar yang kisahnya diceritakan. Film ini juga menunjukkan bagaimana sebagian besar dari mereka tidak kembali dengan selamat, dan mereka yang bertahan hidup harus menghadapi trauma akibat perang. Sejarah sering kali melupakan para prajurit muda ini, dan itulah mengapa film ini sangat penting dalam mengangkat kisah mereka.
Dengan mengungkap fakta-fakta di atas, film The Battle of Jangsari tidak hanya menyajikan aksi perang yang mendebarkan, tetapi juga memberikan wawasan mendalam tentang peristiwa sejarah dan pengorbanan para pahlawan muda yang sering terlupakan. Dengan menampilkan kisah-kisah ini, film The Battle of Jangsari berusaha memberikan penghormatan kepada mereka yang telah berkorban dalam pertempuran yang sering kali terlupakan dalam catatan sejarah dunia.