Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
still cut drama Korea Heroes Next Door
still cut drama Korea Heroes Next Door (youtube.com/@Studio_Genie)

Intinya sih...

  • Menteri Pertahanan Kim Suk Joon menyembunyikan informasi tentang kasus bom Giyun dari wakilnya, Lee Geun Cheol.

  • Lee Geun Cheol mencoba membongkar penyebab sebenarnya dari kasus bom Giyun dan menentang narasi resmi yang disampaikan oleh Kim Suk Joon.

  • Hubungan antara Kim Suk Joon dan Lee Geun Cheol dipenuhi dengan kecurigaan satu sama lain, yang berdampak pada seluruh struktur pertahanan negara.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Menteri Pertahanan Kim Suk Joon (Jo Han Chul) dan Wakil Menteri Pertahanan Lee Geun Cheol (Han Jae Suk) dalam drakor Heroes Next Door seharusnya bekerja harmonis demi keamanan negara, tetapi justru terseret dalam ketidakpercayaan dan agenda masing-masing. Hubungan profesional mereka langsung terlihat tidak sejalan ketika rangkaian kasus bom Giyun mulai terjadi.

Alih-alih memperkuat koordinasi, keduanya justru menunjukkan sikap yang bertolak belakang, mulai dari cara menangani laporan, mengambil keputusan, hingga menilai sumber ancaman. Ketidakharmonisan ini bisa saja membuka jalan pada ancaman yang lebih besar. Berikut empat bukti kuat bahwa Menteri dan Wakil Menteri Pertahanan di Heroes Next Door sama sekali tidak sejalan.

1. Kim Suk Joon berusaha menutupi kasus bom Giyun dan dirahasiakan dari wakilnya

still cut drama Korea Heroes Next Door (youtube.com/@Studio_Genie)

Transparansi internal seharusnya jadi hal yang wajib, apalagi berkaitan dengan isu keamanan nasional. Namun, Kim Suk Joon justru mengambil langkah sebaliknya. Ia memerintahkan agar laporan ledakan Giyun diklasifikasikan secara ketat, bahkan membatasi siapa saja yang boleh mengakses dokumen dan lokasi kejadian. Kim Suk Joon secara sengaja tidak memberi tahu Wakil Menteri Lee Geun Cheol mengenai temuan awal bahwa bahan peledak yang digunakan menyerupai C4 militer.

Dengan menutup akses informasi, Kim Suk Joon memosisikan dirinya sebagai satu-satunya sumber keputusan, seolah ingin mengendalikan narasi dan meredam kepanikan publik. Namun, tindakannya ini justru menimbulkan tanda tanya besar. Apakah ia mencoba melindungi instansi, atau justru melindungi dirinya sendiri yang terlibat kasus itu? Kecenderungan ini menjadi batu loncatan utama mengapa perpecahan di Kementerian Pertahanan makin tak bisa dihindari.

2. Lee Geun Cheol berusaha membongkar penyebab sesungguhnya dari kasus bom Giyun

still cut drama Korea Heroes Next Door (youtube.com/@Studio_Genie)

Bertolak belakang dengan atasannya, Lee Geun Cheol menunjukkan sikap tegas dan objektif. Baginya, penanganan kasus sebesar ledakan Giyun harus berangkat dari transparansi dan investigasi total. Dia menolak menerima laporan versi Kim Suk Joon yang menjelaskan ledakan sebagai kecelakaan karena gas butana.

Sebaliknya, Lee Geun Cheol mulai bergerak sendiri, salah satunya adalah dengan menemui beberapa penduduk Desa Giyun, yang juga merupakan tempat tinggal mantan anggota JDD, Choi Kang (Yoon Kye Sang). Semakin dalam ia menggali, semakin jelas bahwa ada pihak yang berusaha menyembunyikan sesuatu.

Keberaniannya menentang narasi resmi membuatnya terlihat seperti ancaman bagi kelompok tertentu, terutama jika memang ada manipulasi internal di dalam kementerian. Sikap aktifnya ini menjadi bukti jelas bahwa ia tidak sejalan dengan atasannya, baik secara cara kerja maupun visi besar dalam menghadapi ancaman.

3. Kim Suk Joon dan Lee Geun Cheol saling menaruh curiga satu sama lain

still cut drama Korea Heroes Next Door (youtube.com/@Studio_Genie)

Hubungan bawahan dan atasan bisa berjalan baik jika ada kepercayaan, tetapi dalam drama ini, keduanya justru tenggelam dalam kecurigaan. Kim Suk Joon mencurigai Lee Geun Cheol tengah memata-matainya terkait kasus bom Giyun. Sementara itu, Lee Geun Cheol menilai atasannya menyembunyikan sesuatu yang jauh lebih besar daripada sekadar “mencegah kepanikan publik”.

Ketegangan ini semakin terasa mulai dari interaksi canggung saat bertemu hingga tatapan tajam di koridor kementerian. Kim Suk Joon menggunakan kekuasaan untuk membatasi gerakan bawahannya, sedangkan Lee Geun Cheol menggunakan kecerdasannya untuk menembus celah informasi yang ditutup rapat. Hubungan yang retak ini tak hanya berdampak pada keduanya, tetapi juga pada seluruh struktur pertahanan, karena aparat di bawah mereka pun terbelah dalam loyalitas.

4. Keduanya juga memiliki komunikasi yang buruk di Kementrian Pertahanan

still cut drama Korea Heroes Next Door (youtube.com/@Studio_Genie)

Di tengah kondisi negara yang genting, komunikasi antarpimpinan seharusnya menjadi tulang punggung stabilitas. Namun, Kim Suk Joon dan Lee Geun Cheol justru jarang berdiskusi dengan efektif. Rapat strategi sering terasa lebih seperti arena kompetisi daripada ruang koordinasi.

Keduanya berbicara dengan agenda masing-masing, enggan saling mendengar, dan kerap mengeluarkan keputusan tanpa memberitahu satu sama lain. Hal ini menyebabkan tim lapangan, staf kementerian, dan operasi pertahanan penuh tabrakan kebijakan. Kurangnya komunikasi ini bahkan memperburuk penyelidikan ledakan Giyun karena informasi penting terlambat diproses atau bahkan hilang tanpa jejak. Dalam drama, inilah salah satu faktor yang membuat ketegangan di kubu militer.

Ketegangan antara Kim Suk Joon dan Lee Geun Cheol tidak hanya memperlihatkan intrik internal kementerian di Heroes Next Door, tetapi juga menggambarkan betapa rentannya negara ketika kepercayaan di pucuk kekuasaan menghilang. Pada akhirnya, konflik mereka turut mendorong skala ancaman ledakan Giyun semakin membesar, menempatkan warga dalam bahaya, serta membuka ruang bagi konspirasi yang jauh lebih kompleks. Kim Suk Joon yang diduga menyembunyikan kejahatannya tak sejalan dengan misi Lee Geun Cheol yang ingin mencari kebenaran dari rangkaian kasus bom Giyun.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team