Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Physical: Asia
Physical: Asia (instagram.com/netflixkr)

Intinya sih...

  • Mongolia lolos ke babak final secara mengejutkan

  • Babak final terdiri dari 3 game berat: mendorong dinding, menarik bola besi, dan lari estafet

  • Korea Selatan juara Physical: Asia setelah mengalahkan Mongolia dengan skor akhir 2-0

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Setelah berjalan selama 12 episode, akhirnya Physical: Asia menemukan pemenangnya. Tiga episode pamungkas survival show Korea Selatan ini ditayangkan sekaligus pada Selasa (18/11/2025).

Tuan rumah Korea Selatan secara meyakinkan telah mengamankan tempat di final. Sementara satu tempat lagi diperebutkan oleh Jepang dan Mongolia. Final ideal Korea Selatan vs Jepang sudah di depan mata, apakah bakal kesampaian?

1. Mongolia secara mengejutkan lolos ke babak final

Physical: Asia (instagram.com/top.physical)

Sejak awal bergulir, ada tiga negara kandidat kuat yang akan bersaing di babak final, yakni Korea Selatan, Australia, dan Jepang. Setelah berpeluang pulang di Quest 2.5 dan harus melawan Indonesia, Jepang berhasil bangkit dan langsung mendominasi beberapa Quest setelahnya.

Namun, kejutan terjadi di misi menutup jembatan gantung. Tim Jepang secara mengejutkan gagal menyelesaikan misi. Kekuatan para member gak mampu menarik jembatan hingga tertutup. Mereka harus gugur dan gagal menciptakan final impian melawan Korea Selatan.

Sementara itu, Mongolia berhasil menyelesaikan tantangan tersebut dengan catatan waktu 25 menit. Otomatis membuat mereka melaju ke final untuk melawan tuan rumah.

2. Babak final terdiri dari 3 game

Physical: Asia (instagram.com/netflixkr)

Untuk menentukan negara Asia mana yang paling kuat di Physical: Asia ditentukan lewat tiga game berat. Ketiga game tersebut adalah mendorong dinding, menarik bola besi, dan lari estafet. Semua pertandingan tersebut dimainkan secara tim, bukan hanya mengandalkan kekuatan, tapi juga menguji kecepatan para member.

Pada game mendorong dinding, kedua tim akan saling mendorong tiga boks yang memiliki bobot berbeda-beda. Bagi siapa yang bisa mendorong boks lebih banyak ke area lawan, maka akan keluar sebagai pemenang. Pertandingan ini terdiri dari tiga ronde.

Sementara pada game menarik bola besi, para tim secara bersamaan harus meraih bendera mereka di ujung jalur, sambil menarik bola besi yang beratnya sudah ditentukan. Terdiri dari 5 ronde, bobot bolanya akan ditambah setiap rondenya.

3. Korea Selatan juara Physical: Asia

Physical: Asia (instagram.com/top.physical)

Pada game pertama Final Quest, Mongolia berhasil bikin kewalahan Korea. Strategi tim yang dipimpin oleh Orkhonbayar Bayarsaikhan ini membuat Korea tak berkutik dan Mongolia memenangkan ronde pertama.

Belajar dari kesalahan, Korea Selatan akhirnya mengeluarkan kekuatan penuh di ronde dua dan tiga. Mengandalkan kekuatan pegulat Kim Min Jae, Kim Dong Hyun dan kawan-kawan berhasil mengatasi strategi ampuh Mongolia, memaksa mereka menyerah di dua ronde selanjutnya.

Unggul dua kosong, Korea bertekad untuk menuntaskan final Physical: Asia ini dengan dua game saja. Sebagai tim yang kalah di game pertama, Mongolia memiliki kesempatan menentukan pertandingan berikutnya, antara tarik bola besi atau lari estafet. Mongolia memilih tarik bola besi.

Di game kedua ini, baik Mongolia maupun Korea sama-sama menunjukkan tekad mereka untuk memenangkan pertandingan ini. Game berjalan selama lima ronde, kedua tim berhasil meraih bendera di kelima putaran tersebut. Akhirnya, penentuan juara harus dilakukan sampai ronde keenam, di mana siapa tim yang paling cepat mengambil bendera, mereka yang akan menang.

Dengan kembali mengandalkan kekuatan Kim Min Jae, Korea Selatan berhasil memenangkan ronde tersebut hanya dalam waktu satu menit. Mengandaskan harapan juara tim Mongolia. Korea Selatan memenangkan Physical: Asia di final dengan skor akhir 2-0.

Selamat tim Korea dan Mongolia! Layak final!

Editorial Team