Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
still cut film Korea The Great Flood
still cut film Korea The Great Flood (instagram.com/netflixkr)

Intinya sih...

  • Ikatan keluarga sebagai sumber kekuatan utama

  • Nilai kemanusiaan diuji dalam situasi terbatas

  • Teknologi canggih tidak berarti tanpa empati manusia

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Film Korea The Great Flood hadir sebagai tontonan bencana yang tidak hanya mengandalkan skala kehancuran dan ketegangan visual. Di balik air bah yang menenggelamkan kota, film ini menyimpan refleksi mendalam tentang manusia, teknologi, dan nilai hidup di tengah situasi paling ekstrem.

Alih-alih memberikan pesan moral secara gamblang, The Great Flood memilih menyampaikannya lewat pilihan-pilihan sulit para karakter. Setiap keputusan, pengorbanan, dan kegagalan menjadi cermin tentang bagaimana manusia diuji ketika dunia yang mereka kenal runtuh. Berikut lima pesan moral utama yang bisa dipetik dari film ini.

1. Ikatan keluarga adalah sumber kekuatan paling mendasar

still cut film Korea The Great Flood (instagram.com/netflixkr)

Di tengah bencana yang menghapus rasa aman, film ini menegaskan bahwa keluarga menjadi alasan terkuat bagi manusia untuk bertahan hidup. Hubungan antara ibu dan anak tidak digambarkan secara melodramatis, tetapi hadir sebagai dorongan naluriah yang terus menggerakkan cerita.

Dalam kondisi serba terbatas, cinta keluarga bukan sekadar emosi, melainkan energi untuk bertahan. Film ini menunjukkan bahwa ketika logika mulai runtuh dan harapan semakin tipis, ikatan keluarga menjadi pegangan terakhir yang membuat manusia tidak menyerah pada keadaan.

2. Nilai kemanusiaan diuji saat pilihan menjadi sangat terbatas

still cut film Korea The Great Flood (instagram.com/netflixkr)

The Great Flood menggambarkan bencana sebagai situasi yang memaksa manusia membuat pilihan mustahil. Siapa yang harus diselamatkan lebih dulu? Kapan seseorang harus mendahulukan diri sendiri? Sejauh apa pengorbanan bisa dibenarkan?

Film ini tidak memberikan jawaban hitam-putih. Justru dari ketidakjelasan itulah pesan moralnya muncul, kemanusiaan bukan tentang keputusan yang sempurna, melainkan keberanian mengambil tanggung jawab atas pilihan yang diambil, meski konsekuensinya berat.

3. Teknologi canggih tidak berarti tanpa empati

still cut film Korea The Great Flood (instagram.com/netflixkr)

Sebagai film yang memadukan bencana dan sci-fi, The Great Flood menyentuh isu penting tentang ketergantungan manusia pada teknologi. Film ini mempertanyakan apakah kecerdasan buatan dan sistem canggih benar-benar bisa menggantikan naluri, empati, dan rasa tanggung jawab manusia.

Pesan yang muncul cukup jelas, teknologi hanyalah alat. Tanpa nilai kemanusiaan, teknologi bisa menjadi dingin, salah arah, bahkan berbahaya. Film ini mengingatkan bahwa secanggih apa pun sistem yang diciptakan, empati tetap menjadi inti dari keputusan yang bermakna.

4. Kesalahan manusia selalu meninggalkan dampak jangka panjang

still cut film Korea The Great Flood (instagram.com/netflixkr)

Bencana dalam The Great Flood tidak digambarkan sebagai peristiwa yang muncul begitu saja. Ada jejak kelalaian, ambisi, dan keputusan manusia yang berkontribusi pada kehancuran besar. Pesan moralnya terasa relevan dengan kondisi dunia saat ini, di mana dampak keputusan jangka pendek sering diabaikan.

Film ini seolah mengingatkan bahwa konsekuensi dari keserakahan dan ketidakpedulian tidak selalu datang seketika. Namun, ketika dampaknya muncul, kerusakan yang ditimbulkan sering kali jauh lebih besar daripada yang bisa diperbaiki.

5. Harapan lahir dari keberanian untuk berkorban

still cut film Korea The Great Flood (instagram.com/netflixkr)

Meski dibalut nuansa gelap dan menekan, The Great Flood tidak sepenuhnya pesimistis. Film ini tetap menyisakan ruang bagi harapan, meski harapan tersebut tidak datang dalam bentuk keajaiban besar atau akhir bahagia yang sederhana.

Harapan dalam film ini lahir dari tindakan kecil dan pengorbanan personal. Keberanian untuk mengutamakan orang lain, bahkan saat diri sendiri berada dalam bahaya, digambarkan sebagai bentuk harapan paling manusiawi. Pesan ini menegaskan bahwa di tengah kehancuran, kemanusiaan masih bisa bertahan lewat pilihan-pilihan penuh risiko.

Pada akhirnya, The Great Flood bukan sekadar film tentang banjir besar dan kehancuran kota. Film ini adalah refleksi tentang manusia yang dihadapkan pada batas kemampuan dan moralitasnya sendiri. Pesan moralnya mungkin tidak selalu nyaman atau mudah dipahami, tetapi justru itulah yang membuat film ini meninggalkan kesan mendalam. Lewat kisahnya, The Great Flood mengajak penonton merenungkan satu hal penting, yakni ketika dunia runtuh, yang tersisa dan menentukan arah masa depan bukanlah teknologi atau kekuatan fisik, melainkan nilai-nilai kemanusiaan yang kita pegang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team