Plot Cerita A Hundred Memories Part 2 Menuai Kritik dan Protes, Kenapa?

Awal A Hundred Memories menyajikan kisah persahabatan antara dua gadis yang menjadi kondektur bus. Mereka menghadapi berbagai permasalahan, seperti kemiskinan, senioritas toksik, hingga pelanggaran hak di tempat kerja. Meski begitu, mereka tetap bersemangat menjalani hari dan memperjuangkan mimpi.

Sayangnya, di babak kedua cerita, masalah cinta segitiga justru jadi mendominasi. Persahabatan Go Young Rye dan Seo Jong Hee yang sebelumnya rela saling berkorban serta mengalah justru jadi rusak karena rebutan satu pria. Selain itu, tidak ada lagi isu sosial yang dibahas. Time skip 7tahun membuat vibe cerita terasa jauh berbeda dari enam episode pertama.

Ketiga tokoh utama mendapat cukup banyak hate karena cerita paruh kedua A Hundred Memories. Namun, yang paling banyak menuai kritik adalah Han Jae Pil. Ia dinilai plin plan dan menggantungkan perasaan Go Young Rye serta Seo Jong Hee.

Han Jae Pil baru menyatakan cinta pada Go Young Rye di akhir episode 10 setelah ucapan Jung Hyun (Kim Jung Hyun) yang juga tertarik pada gadis itu. Sebagian warganet menganggap alasan Han Jae Pil confess pada Go Young Rye bukan semata karena bucin. Namun, karena egonya yang dikenal tidak mau kalah.

Di part 1, penonton diperlihatkan banyak potensi loveline dengan adanya tiga karakter cowok green flag selain Han Jae Pil. Namun, kisah mereka ternyata stagnan. Hanya Ma Sang Cheol (Lee Won Jung) yang tampak move on pada Choi Jeong Bun (Park Ye Ni).

Go Young Sik (Jeon Sung Woo) yang naksir Seo Jong Hee dan Jung Hyun (Kim Jung Hyun) yang menyukai Go Young Rye justru jadi sad boy. Padahal kedua tokoh yang dijuluki oppa line ini sama-sama dewasa, penuh effort, tulus, perhatian, mapan, dan bucin.

Pada awalnya, drakor ini seolah menabrak pakem di mana Han Jae Pil selaku male lead jatuh hati pada Seo Jong Hee yang merupakan second lead. Namun, kisah cinta di part 2 malah berubah jadi klise di mana Han Jae Pil akhirnya memilih Go Young Rye yang merupakan tokoh utama. Karena hal ini, warganet sampai menjuluki plot cerita drakor ini menunjukkan main lead syndrome di mana cerita fokus memberi semua kebahagiaan pada karakter utama dan mengabaikan tokoh-tokoh lainnya.

Satu plot yang paling menimbulkan protes adalah keputusan Go Young Rye untuk ikut kompetisi Miss Korea. Penggemar drakor ini menganggap ini plot hole sebab Go Young Rye pada dasarnya tidak suka berada dalam spotlight. Meski alasannya ikut karena uang, tapi kondisi finansial keluarganya tidak seburuk dulu sehingga itu bukan situasi mendesak.

Selain itu, Go Young Rye mengatakan impiannya adalah kuliah lalu menjadi guru. Namun, kini ia malah ikut Miss Korea. Terlebih menjadi Miss Korea justru menjadi impian Seo Jong Hee. Padahal di awal ia tampak seperti sahabat yang baik, tapi kini justru bersaing dengan teman sendiri demi meraih sesuatu yang bukan jadi impiannya.

Kelima plot cerita di atas menuai berbagai kritik dan protes oleh warganet di berbagai media sosial karena dinilai tidak sebagus kisah yang dibahas episode 1-6 A Hundred Memories. Bagaimana menurut kamu? Apakah kamu setuju dengan kritikan para penonton ini?