Drakor Head Over Heels menyajikan happy ending untuk hampir semua karakternya, baik itu protagonis maupun antagonis yang bertobat. Episode terakhir dari drakor bergenre fantasi romance ini sendiri telah tayang pada Selasa (29/7/2025).
Meski menyajikan akhir bahagia, cerita drakor Head Over Heels tetap menuai kritikan. Ada beberapa plot hole di ending drakor ini yang dinilai cukup mengganggu. Di antaranya, lima poin berikut ini. Simak, yuk.
Setelah kematian Jenderal Dongcheon (Kim Mi Kyung), Bongsu tidak lagi jadi roh jahat, melainkan berubah menjadi dewa jahat. Dengan kemampuannya ini, Bongsu bisa menghancurkan dan membunuh apa pun. Karena itu, Park Seong Ah (Cho Yi Hyun) memindahkan Bongsu dari tubuh Bae Gyeon Woo (Choo Young Woo) ke dalam raganya. Namun, tidak dijelaskan bagaimana cara ia melakukan itu.
Sebelumnya, Park Seong Ah kesulitan mengeluarkan Bongsu dari raga Bae Gyeon Woo. Terlebih Bongsu sudah menguasai tubuh Bae Gyeon Woo sepenuhnya dan roh Bae Gyeon Woo terdorong menjadi hantu di alam mimpi. Namun, tiba-tiba Park Seong Ah bisa memindah roh Bongsu. Bahkan tidak ditunjukkan bagaimana ia menemukan Bongsu yang sempat kabur setelah membunuh Jenderal Dongcheon. Tahu-tahu Park Seong Ah dan Bae Gyeon Woo pergi kencan di taman sebelum gadis itu pergi selama tiga tahun.
Masih di adegan yang sama, ada momen ganjil lainnya. Setelah membuat Bae Gyeon Woo pingsan, Park Seong Ah memanggil dan mengajak Bongsu keluar dari raga pria itu. Anehnya, roh yang ditunjukkan keluar saat itu adalah wajah Bae Gyeon Woo versi dirasuki Bongsu. Padahal harusnya wujud asli Bongsu yang keluar dan bukan dalam bentuk visual Bae Gyeon Woo.
Salah satu konflik dari kehidupan pribadi Bae Gyeon Woo adalah hubungannya dengan Choi Hui Na, teman di sekolah lamanya yang jadi korban kebakaran. Choi Hui Na sering menelpon Bae Gyeon Woo dengan perkataan tidak ingin pria itu bahagia. Ia berharap Bae Gyeon Woo terus menderita.
Kebencian Choi Hui Na mengindikasikan sesuatu yang buruk telah dilakukan Bae Gyeon Woo. Namun, terungkap yang membakar asrama sekolah waktu itu justru Choi Hui Na sendiri. Lantas apa alasannya begitu membenci Bae Gyeon Woo dan kenapa ia membakar sekolah saat itu?
Saat dirasuki Bongsu, Bae Gyeon Woo jadi bisa melihat, mendengar, dan berkomunikasi dengan hantu. Kemampuan ini tidak hilang setelah ia bebas dari Bongsu. Bahkan Bae Gyeon Woo sempat menjadi ghost hunter untuk mencari Park Seong Ah. Namun, di ending, tiba-tiba saja kemampuan supranatural Bae Gyeon Woo hilang. Saat Park Seong Ah menunjuk hantu anak kecil yang menangis, Bae Gyeon Woo ternyata tidak bisa melihat atau mendengar arwah tersebut.
Resolusi konflik terkait roh jahat Bongsu memang selesai. Namun, subkonflik lainnya justru dibiarkan menggantung. Misalnya, tidak dibahas lagi mengenai orangtua dan keluarga Bae Gyeon Woo. Meski ia disisihkan karena dianggap membawa sial, Bae Gyeon Woo kini atlet nasional yang terkenal, berprestasi, sering diliput media, dan akan bertanding di Olimpiade.
Subkonflik terkait hantu selain Bongsu juga tidak dibahas tuntas. Contohnya, terkait Hantu Air di toilet siswa maupun Hantu Api di gudang sekolah. Kedua hantu ini sempat mengancam dan akan melukai Bae Gyeon Woo. Namun, kisah mereka tidak diceritakan lagi. Selain itu, ada juga Hantu Bayi yang ditunjukkan jadi dewa pelindung Yeom Hwa (Choo Ja Hyun). Bagaimana kelanjutan kisah Hantu Bayi dan ibunya juga tidak jelas.
Cerita drakor Head Over Heels sebetulnya memiliki banyak potensi. Sayangnya, fokus cerita terlalu banyak membahas satu roh jahat sehingga banyak subkonflik jadi dikesampingkan. Episode yang cuma sedikit juga membuat cerita ditutup terburu-buru. Akibatnya, ada berbagai plot hole yang bikin ending drakor ini kurang memuaskan.