Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Review My Daughter is a Zombie, Bikin Emosi Campur Aduk!.jpg
My Daughter is a Zombie (dok. Next Entertainment World/My Daughter is a Zombie)

Intinya sih...

  • Kisah zombie yang hangat, lucu, sekaligus menyentuh hati

  • Semua bintang dapat porsi yang seimbang

  • My Daughter Is a Zombie recommended untuk ditonton

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Saya mendapat kesempatan lebih awal untuk menonton My Daughter Is a Zombie, film yang tengah jadi box office hit di Korea Selatan pada Senin malam (4/8/2025) di XXI Plaza Senayan, Jakarta. Diangkat dari webtoon populer dengan judul serupa, film ini menyuguhkan kisah yang tak biasa, tentang seorang ayah yang tetap merawat anaknya meski telah berubah menjadi zombie.

Lalu, seperti apa filmnya? Apa saja kelebihan dan kekurangannya? Apakah layak ditonton? Berikut ulasan lengkap My Daughter Is a Zombie, film yang sukses mencampur tragedi dan komedi dengan ending yang cukup membekas. Mari disimak!

1. Kisah zombie yang hangat, lucu, sekaligus menyentuh hati

My Daughter is a Zombie (dok. Next Entertainment World/My Daughter is a Zombie)

Bisa bayangkan Warm Bodies tapi family-friendly sehingga bisa ditonton bersama orangtua dan adik kecil? Itulah vibe dari My Daughter Is a Zombie. Dari menit pertama, film ini langsung memadukan unsur slapstick, drama keluarga, dan sedikit horor dengan cara yang nyeleneh, tapi mengena. Premisnya sendiri cukup gelap: seorang ayah menyembunyikan anaknya yang jadi zombie, sembari menghindari hukum dan masyarakat.

Namun alih-alih fokus pada tragedi, film ini memilih membalutnya dengan humor absurd, cinta, dan sedikit kritik sosial. Dan bagian yang paling menarik? Virus zombie dalam film ini tidak menular asal kalian punya antiseptik! Sebuah sentuhan komedi yang menyegarkan sekaligus sinis. Karena jika ini bukan kisah fiksi, bisa dibayangkan betapa repotnya pemerintah menghadapi realitas macam itu.

Namun, jangan terkecoh dengan unsur komedinya. Ketika masuk ke sepertiga akhir film, tawa itu akan berubah jadi isak tangis. Film ini mulai menggali konflik antar manusia dengan lebih realistis, menyentuh, dan penuh konsekuensi. Bagi saya, bagian inilah yang benar-benar membuat My Daughter Is a Zombie terasa utuh dan meninggalkan bekas emosional, bahkan setelah keluar bioskop.

2. Semua bintang dapat porsi yang seimbang

My Daughter is a Zombie (dok. Next Entertainment World/My Daughter is a Zombie)

Salah satu kekuatan film ini terletak pada penataan karakter yang solid. Tidak ada karakter yang terasa hanya jadi "tempelan." Semua aktor dari yang memerankan sang ayah, Lee Jung Hwan (Jo Jung Suk), anaknya Soo A (Choi Yoo Ri), hingga karakter-karakter pendukung seperti nenek, sahabat, dan cinta pertama Jung Hwan dapat porsi yang seimbang.

Bahkan, kucing yang bernama Meowmeow punya momen emasnya sendiri. Kalimat barusan tidak salah, karena sering kali Meowmeow membuat seisi bioskop tertawa ngakak bersamaan. Fakta unik, kucing oren tersebut bukanlah CGI melainkan kucing asli bernama Geumdong I yang lolos audisi film. Patut mendapat nominasi Oscar!

Penyutradaraan yang cermat membuat setiap momen kecil terasa berarti, tanpa kehilangan ritme naratif. Lalu saat klimaks datang, boom! Penonton di bioskop, termasuk orang di sebelah saya, tidak berhenti menangis. Bahkan, sampai lampu bioskop menyala dan kredit film berakhir. Benar-benar roller coaster emosi.

3. Apakah My Daughter Is a Zombie recommended untuk ditonton?

My Daughter is a Zombie (dok. Next Entertainment World/My Daughter is a Zombie)

Jawabannya adalah iya, tapi dengan beberapa catatan. Kalau kamu mencari film zombie yang penuh darah, gore, dan mencekam ala Train to Busan (2016) atau yang filosofis dan reflektif seperti 28 Years Later (2025), maka film ini akan terasa kurang memikat. Namun, jika kamu sedang mencari tontonan yang hangat, absurd, sekaligus menguras air mata, My Daughter is a Zombie sangat layak ditonton.

Film ini cocok untuk mereka yang peka, suka drama keluarga, atau siapa pun yang ingin merasakan cerita zombie dari perspektif yang tak biasa. My Daughter is a Zombie bukan soal bertahan hidup dari serangan zombie semata, tapi bagaimana bertahan hidup dengan cinta dan pengorbanan di tengah masyarakat. Film ini tayang di Indonesia mulai 8 Agustus 2025.

Editorial Team