6 Strategi Ju Ga Ram di The Winning Try yang Unik dan Inspiratif

Pasang target memang penting, tapi Ju Ga Ram mengingatkan bahwa target juga harus realistis. Contohnya saat tim rugby Hanyang belum pernah mencetak skor melawan Daesun. Tentu mustahil bila mereka berharap menang besar hanya dalam satu kali percobaan. Bagi Ga Ram, strategi yang lebih sehat adalah melangkah perlahan.

Konsep ini mirip dengan pepatah “one step at a time.” Kalah di awal bukan berarti kegagalan mutlak, melainkan proses belajar. Dengan menerima kekalahan secara elegan, tim bisa mengukur kekuatan dan tahu apa yang perlu diperbaiki. Alih-alih terpuruk, kekalahan jadi pijakan menuju kemenangan yang lebih matang.

Masalah personal sebaiknya tidak dibawa ke ranah profesional. Ju Ga Ram mendorong Yoon Seong-Jun untuk tetap menaruh hati pada rugby, meskipun rasa tidak sukanya terhadap dirinya masih ada. Bagi Ju Ga Ram, yang terpenting adalah bagaimana Seong-Jun bisa menomorsatukan kepentingan tim. Jadi, tak masalah kalau hubungan pribadi mereka kurang akur, selama fokus utama tetap pada kebaikan tim.

Dalam kehidupan, perubahan sudut pandang kayak gini sangat lah berguna. Ketika kamu menaruh hati pada sesuatu, energi positif itu bisa menutupi rasa benci maupun ketidaknyamanan. Alih-alih memperbesar konflik, menemukan hal yang kamu cintai membuatmu lebih tahan banting menghadapi tekanan.

Salah satu adegan paling menyentuh adalah saat Ju Ga Ram memperbolehkan Mun Ung untuk gagal. Karena menurut Ju Ga Ram, perjuangan adalah inti dari segalanya. Tim rugby mungkin kerap dihadapkan pada tekanan besar, termasuk banyaknya pihak yang ingin mereka bubar.

Tapi Ga Ram tak kehabisan cara. Ia berpegang pada satu hal, yakni terus mencoba meski hasil akhirnya belum tentu sesuai harapan. Strategi ini mengajarkan kita untuk menghargai proses. Bahwa menang bukanlah ukuran mutlak dan keberanian untuk tetap berusaha pun sudah jadi pencapaian.

Tidak semua hal bisa diubah. Seperti yang dialami Mun Ung, apa pun usahanya tidak akan bisa membuat sang ayah berjalan normal kembali. Ga Ram paham betul bahwa memaksa mengubah sesuatu yang sudah terjadi hanya membuat luka makin dalam. Menerima takdir bukan berarti pasrah.

Justru itu cara untuk mengalihkan energi ke masa kini. Lewat berdamai dengan kenyataan, kita bisa lebih fokus membangun langkah baru tanpa terbebani trauma lama. Semakin cepat kita menerima, semakin cepat pula kita bisa bergerak maju.

Kedengarannya klise, tapi bagi Ju Ga Ram prinsip ini nyata adanya. Ia percaya tidak ada yang mustahil jika ada niat dan keberanian untuk mencoba. Bahkan ketika orang lain meragukan, selalu ada kemungkinan baru yang terbuka kalau kita mau bergerak. Prinsip ini jadi pengingat bahwa kita gak akan pernah benar-benar tahu hasilnya sebelum mencoba. Kadang peluang justru datang dari keberanian pertama untuk melangkah. Semangat “ada jalan di mana ada kemauan” membuat kita lebih siap menghadapi tantangan, sekecil apa pun kemungkinan berhasilnya.

Setiap orang menyimpan cerita dan luka yang mungkin tidak pernah terlihat dari luar. Ju Ga Ram memahami bahwa masalah pribadi bisa membentuk perilaku seseorang, entah jadi lebih keras, lebih tertutup, atau bahkan tampak menyebalkan. Itu sebabnya, ia tidak buru-buru menarik kesimpulan tentang orang lain hanya dari sikap luarnya saja. Menghakimi hanya akan menambah jarak dan membuat situasi makin sulit. Alih-alih memperburuk keadaan dengan kritik tajam, kita bisa jadi pendukung yang membantu orang lain bangkit dengan caranya sendiri.

Strategi ala Ju Ga Ram di The Winning Try menunjukkan bahwa keberhasilan gak selalu diperoleh dari taktik terbaik. Kadang, kemenangan justru datang dari cara kita bersikap di luar lapangan. Jadi, kamu tim yang sibuk mikirin strategi atau tim yang siap menang kayak Ju Ga Ram, nih?