Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Cuplikan drakor A Hundred Memories (dok.JTBC/A Hundred Memories)
Cuplikan drakor A Hundred Memories (dok.JTBC/A Hundred Memories)

Go Young Rye (Kim Da Mi) merupakan salah satu perempuan yang hidup dipengaruhi oleh lingkungan patriarkis pada tahun 1980an di drakor A Hundred Memories (2025). Dia hidup sebagai anak kedua dari empat bersaudara. Keluarganya juga bukan sebuah keluarga yang mampu membiayai pendidikan anaknya.

Hal ini membuat Young Rye harus rela mengalah agar kakaknya bisa berkuliah dengan tenang. Dia memutuskan untuk jadi tulang punggung keluarga menggantikan ayahnya yang telah meninggal dunia. Kehidupan yang dialami Young Rye ini jelas bukan hal yang mudah untuk dilalui. 

Namun, Young Rye seakan punya cara tersendiri untuk menghargai diri sekalipun hidupnya dihabiskan untuk bekerja. Lalu, apa saja yang dilakukan Young Rye untuk menghargai diri sendiri di drakor A Hundred Memories?

Peringatan, artikel ini mengandung spoiler.

1. Tetap bermimpi di tengah kesulitan

Cuplikan drakor A Hundred Memories (dok.JTBC/A Hundred Memories)

Young Rye memang merupakan anak yang punya semangat belajar tinggi. Dia suka sekali membaca buku dan mendapatkan informasi baru. Bahkan, di tengah padatnya jadwal, Young Rye tetap menyempatkan waktu untuk belajar bahasa inggris. Dia sangat suka belajar dibanding rekan kerjanya yang lain.

Makanya, ketika sekolah malam dibuka, Young Rye gak ragu untuk mendaftarkan diri agar punya ijazah SMA. Dengan ijazah ini, dia punya kesempatan untuk kuliah dan menjadi seorang guru di masa depan. Young Rye menganggap jika hidupnya saat ini memang sedang kesulitan, tapi gak menutup kemungkinan untuk punya waktu sendiri dalam meraih mimpi.

2. Belajar dan mengambil sertifikasi banyak keahlian

Cuplikan drakor A Hundred Memories (dok.JTBC/A Hundred Memories)

Sebagai seorang perempuan, Young Rye banyak melihat kehidupan ibunya sebagai contoh. Dia melihat hidup ibunya yang naik turun tanpa ada keahlian apapun. Kondisi ini membuat Young Rye menyadari jika dirinya wajib punya persiapan selama hidupnya. 

Makanya, Young Rye bahkan punya banyak sertifikasi keahlian dari banyak bidang untuk berjaga-jaga. Dia sadar jika pekerjaannya sebagai kondektur gak bisa bertahan lama. Dia hanya ingin hidupnya bisa aman ketika harus keluar dari pekerjaannya saat ini.

3. Berani memperjuangkan haknya

Cuplikan drakor A Hundred Memories (dok.JTBC/A Hundred Memories)

Ketika rekan kerjanya mengalami kecelakaan, Young Rye merasa jika kecelakaan tersebut masuk dalam kecelakaan kerja karena terjadi ketika bekerja. Sayangnya, perusahaan gak ingin membayar kompensasi maupun biaya berobat karyawan tersebut. kondisi ini membuat Young Rye cukup terkejut karena hak pekerja, yang seharusnya diberikan, gak pernah diterima.

Mengetahui hal ini, Young Rye berusaha untuk memperjuangkan hak mereka sebagai karyawan. Hal ini dikarenakan Young Rye sadar jika kejadian ini bisa menimpa dirinya maupun rekan kerja yang lain.

4. Gak ragu menolong orang lain

Cuplikan drakor A Hundred Memories (dok.JTBC/A Hundred Memories)

Sejak kecil, Young Rye memang dilatih untuk berbuat baik pada semua orang. Dia menganggap jika kehidupan seperti roda yang terus berputar. Dengan berbuat baik, dia bisa membantu banyak orang karena pernah merasakan posisi di bawah.

Kondisi ini membuat banyak orang juga bersikap baik pada Young Rye. Mereka gak ragu untuk membalas kebaikan Young Rye ketika berada dalam kesulitan. Dengan ini, Young Rye menganggap dirinya bisa membawa manfaat untuk banyak orang, termasuk keluarganya sendiri.

Cara menghargai diri ala Young Rye ini memang telah banyak ditampilkan di dalam cerita drama. Sayangnya, gak banyak orang yang sadar jika menerapkan ini juga bisa sangat sulit untuk dilakukan. Lalu, apakah kamu telah menerapkan tips dari Go Young Rye di drakor A Hundred Memories?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team