Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Lee Yi Kyung (instagram.com/luvlk89)
Lee Yi Kyung (instagram.com/luvlk89)

Kemajuan teknologi yang pesat bisa sangat bermanfaat apabila berada di tangan orang yang tepat. Namun, kemajuan ini kerap kali disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab demi keuntungan pribadi. Seperti kasus yang menimpa tiga aktor Korea yang terjadi berturut-turut di tahun 2025 ini.

Kim Seon Ho, Lee Yi Kyung, dan Lee Jung Jae menjadi korban kejahatan berbasis online. Oknum tersangka memanipulasi identitas pribadi para aktor menggunakan teknologi deepfake yang memanfaatkan kecerdasan artificial intelligence alias AI. Berikut adalah ulasan lengkap kasus penyalahgunaan AI yang sangat merugikan para aktor Korea jelang akhir 2025 ini.

1. Kim Seon Ho

Kim Seon Ho (instagram.com/fantagio_official)

Pada 19 Agustus 2025, agensi Kim Seon Ho, Fantagio, mengambil tindakan tegas terhadap kejahatan deepfake yang melibatkan sang aktor. Pihak dari agensi mengungkapkan bahwa akhir-akhir ini oknum tak bertanggungjawab menyebarkan video deepfake dan memanipulasi identitas pribadi yang mengatasnamakan Kim Seon Ho di medis sosial.

Menyoroti kasus tersebut, Fantagio mengungkapkan, "Tindakan seperti menyamar sebagai Kim Seon Ho dan menyebarkan informasi palsu menggunakan teknologi deepfake jelas merupakan pelanggaran hukum", seperti yang dilansir allkpop pada 21 Agustus 2025. Fantagio terus memantau aktivitas ilegal tersebut dan akan menindaklanjutinya secara tegas. Pihak terkait juga meminta para penggemar lebih berhati-hati agar tidak termakan berita palsu yang mengarah ke penipuan.

2. Lee Yi Kyung

Lee Yi Kyung (instagram.com/luvlk89)

Pada 20 Oktober 2025, aktor Lee Yi Kyung terjerat skandal yang mencoreng nama baiknya. Rumor tersebut berasal dari seorang pengguna asal Jerman yang menyebarkan tangkapan layar berupa pesan singkat berkonteks kata-kata kasar dan sensual yang menyudutkan nama Lee Yi Kyung.

Agensi Lee Yi Kyung, Sangyoung Entertainment menanggapi kontroversi tersebut dan siap mengambil tindakan hukum terhadap oknum karena telah merugikan artisnya. Hingga akhirnya, pada Rabu (22/10/2025), pelaku memohon maaf dan berdalih bahwa unggahan-unggahan tersebut hanya lelucon belaka dengan memanfaatkan teknologi AI.

Sangyoung Entertainment mengungkapkan bahwa 5 bulan terakhir oknum yang sama selalu mengirim pesan teror yang bernada ancaman. Mereka menuntut sejumlah uang sebagai imbalan agar konten negatif tentang aktor Lee Yi Kyung tidak dirilis. Pihak agensi segera mengambil tindakan tegas demi menjaga popularitas sang aktor di hadapan publik.

3. Lee Jung Jae

Lee Jung Jae (instagram.com/artistcompanyofficial)

Menurut JTBC pada 21 Oktober 2025, seorang wanita berusia 50-an menjadi korban penipuan yang mengatasnamakan aktor Lee Jung Jae. Komplotan penipu tersebut mendapatkan kepercayaan korban dengan memanfaatkan teknologi AI dan mengirim foto Lee Jung Jae saat di bandara, foto identitas, bahkan foto yang mengaku dirinya sedang syuting Squid Game 3 melalui media sosial.

Dengan berbagai keterbatasan, korban yang menuju lansia itu dengan mudah mempercayai foto-foto hasil rekayasa tersebut. Pelaku juga mempermanis hubungannya dengan korban hingga mengarah ke ilusi romantis. Setelah itu, pelaku terus meminta uang kepada korban dengan berbagai macam dalih.

Salah satunya pelaku memperkenalkan oknum lain yang menyamar sebagai eksekutif bisnis yang mengatur jadwal pertemuan korban dengan Lee Jung Jae dengan syarat korban harus membayar biaya sejumlah 6 juta KRW. Dalam kurun waktu enam bulan, pelaku berhasil memeras uang korban sebanyak 500 juta KRW.

Saat ini, pihak Kepolisian Miryang di Provinsi Gyeongnam sedang menindaklanjuti lanjuti kasus tersebut. Dilansir allkpop pada Rabu (22/10/2025), penipuan ini diduga ada keterlibatannya dengan jaringan kriminal di Kamboja.

Maraknya kasus penipuan yang memanfaatkan teknologi AI membuat agensi harus bekerja lebih keras untuk melindungi privasi artis-artisnya. Sebaliknya, kita sebagai netizen harus lebih selektif dalam mengonsumsi opini publik agar terhindar dari hoax dan penipuan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team