Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
poster In the Name of God: A Holy Betrayal (dok. Netflix/In the Name of God: A Holy Betrayal)

Dokumenter Netflix yang berjudul In The Name of God: A Holy Betrayal kini sedang banyak dibicarakan. Serial yang terdiri dari delapan episode ini dinilai berhasil meningkatkan kesadaran publik mengenai keberadaan sekte sesat yang bergerak di tengah masyarakat Korea Selatan.

Setelah serial ini viral, ada sejumlah fakta mengenai sekte sesat Korea Selatan yang muncul ke permukaan. Kenyataan ini sukses membuat publik semakin ngeri. Simak rangkumannya berikut ini!

1. Dugaan keterlibatan orangtua Kyoungyoon DKZ dalam sekte JMS

Kyoungyoon DKZ (instagram.com/kyoungyoon_dkz)

Sekte sesat JMS atau Jesus Morning Star yang dibentuk oleh Jeong Myeong Seok adalah salah satu yang jadi fokus pembahasan di In The Name of God: A Holy Betrayal. Jeong Myeong Seok diduga mengaku sebagai Tuhan dan menggunakan kedudukannya untuk melecehkan ratusan pengikut perempuannya.

Setelah ditelusuri, publik menemukan fakta yang cukup mengejutkan, yaitu orangtua Kyoungyoon DKZ diduga tergabung dalam sekte tersebut. Ini karena mereka memiliki bisnis kafe yang terafiliasi dengan gereja di bawah kepemilikan JMS.

Agensi DKZ, Dongyo Entertainment, juga sampai angkat bicara. Menurut pernyataannya, orangtua Kyoungyoon mengaku tak mengetahui bahwa gereja tersebut terafiliasi dengan JMS. Mereka juga mengklaim kini telah memutus hubungan dengan semua pihak yang terkait dengannya. Walau begitu, publik masih tidak percaya dengan pengakuan tersebut.

2. Synnara, platform penjual merchandise KPop, dimiliki oleh sekte sesat Aga Dongsan

Editorial Team

Tonton lebih seru di