Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
poster In the Name of God: A Holy Betrayal (dok. Netflix/In the Name of God: A Holy Betrayal)

Sejak dirilisnya In the Name of God: A Holy Betrayal, dunia digemparkan dengan kekejaman keempat sekte sesat di Korea Selatan. Tidak hanya melakukan pemerasan, keempat sekte itu juga melakukan kejahatan seksual.

Sontak, seluruh netizen langsung mengecam tindakan tidak bermoral dari keempat sekte tersebut. Selain itu, ada juga sekte lain yang juga sempat menggemparkan Korsel pada tahun 90-an. Yuk, langsung aja simak lima sekte sesat di Korea Selatan di bawah ini!

1. Providence

potret pemimpin sekte JMS, Jung Myung Seok (dok. jungmyungseok.net)

Belakangan ini, Providence jadi salah satu sekte sesat di Korea Selatan yang paling disorot oleh netizen. Pasalnya, pemimpin sekte, Jeong Myeong Seok (JMS), terlibat dalam kasus pelecehan seksual yang serius.

Diceritakan dalam serial In the Name of God: A Holy Betrayal, JMS memiliki impian untuk memperkosa sebanyak 10.000 perempuan. Naasnya, impian tersebut berhasil diwujudkan melalui ajaran sesatnya.

Di hadapan pengikutnya, JMS mengaku bahwa ia adalah wakil Tuhan atau Mesias. Berkat kemampuan persuasifnya, ia berhasil mengumpulkan pengikut dengan jumlah yang sangat fantastis. Bahkan, pengikutnya pun tersebar di berbagai negara.

Perbuatan biadab JMS mulai terbongkar pada tahun 1999, di tahun tersebut ia diburu polisi dengan tuduhan kasus penganiayaan dan pelecehan seksual. Mendengar hal itu, JMS pun langsung melarikan diri ke luar negeri. Bejatnya lagi, di tengah pelariannya, JMS masih sempat memerkosa para pengikutnya. Kabarnya, JMS ini memiliki fetish perempuan muda cantik yang memiliki tinggi 170 cm.

Untungnya, para korban JMS ini tidak tinggal diam. Mereka mulai berani bersuara tentang kekejaman JMS. Sampai sekarang, kasus pelecehan JMS ini masih diusut oleh pemerintah Korea Selatan. Semoga JMS dan pihak terkait segeran dihukum dengan seadil-adilnya, ya!

2. Lima Samudera

potret Park Sunja (Netflix/In The Name of God: A Holy Betrayal)

Lima Samudera merupakan perusahaan kerajinan yang cukup terkenal di Korea Selatan. Saking terkenalnya, perusahaan tersebut sering menerima penghargaan dan hadiah dari pemerintah.

Selain itu, Lima Samudera juga memiliki citra yang positif dan sangat baik karena menampung anak-anak yang kurang beruntung. Namun, di balik kesuksesan nama Lima Samudera, terdapat tragedi yang sangat mengerikan.

Ternyata, Park Sunja, pemimpin perusahaan Lima Samudera, mengelola perusahaan kerajinan tersebut dengan mengambil uang dari pegawainya sendiri. Selain itu, ia juga menyebarkan paham sesat kepada pengikutnya.

Kebusukan tersebut terbongkar saat Park Sunja tiba-tiba sangat sulit ditemui. Ternyata, Park Sunja bersama 32 pengikutnya ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di atas plafon pabrik yang terletak di bawah gunung. 32 orang yang terdiri dari 28 perempuan dan 4 laki-laki tersebut tewas dalam kondisi tercekik termasuk Park Sunja sendiri.

3. Taman Bayi

Kim Ki Soon (Netflix/In The Name of God: A Holy Betrayal)

Hampir sama dengan kasus Providence, sekte Taman Bayi (Baby Garden) yang didirikan oleh Kim Ki Soon juga terlibat dalam kejahatan seksual dan penganiayaan. Parahnya lagi, korban dari kekerasan seksual dan penganiayaan tersebut merupakan anak-anak di bawah umur.

Di dalam ajaran sektenya, Kim Ki Soon menanamkan bahwa pengikutnya harus memutus hubungan dengan hal-hal yang bersifat duniawi. Ia tidak memperbolehkan pengikutnya untuk memanggil "sayang" pada pasangannya masing-masing.

Bahkan, Kim Ki Soon juga melarang pengikutnya yang masih anak-anak memanggil orang tua mereka dengan sebutan ayah-ibu. Ia menyuruh anak-anak tersebut memanggil orang tua mereka dengan sebutan paman-bibi.

Jika peraturan tersebut dilanggar, maka Kim Ki Soon akan menyuruh pengikut lainnya untuk menyiksa atau memukuli mereka. Selain itu, ia juga sering menakut-nakuti pengikutnya dengan embel-embel masuk neraka apabila melanggar peraturannya.

Berbeda dari sekte-sekte lainnya, sekte Taman Bayi ini mengumpulkan seluruh pengikutnya di satu asrama. Namun, di asrama tersebut, tempat perempuan dan laki-laki dipisah. Kim Ki Soon sangat tidak suka jika melihat pengikutnya mencintai orang lain selain dirinya.

Mengerikannya lagi, setiap malam ia akan memilih beberapa laki-laki muda yang dipaksa untuk melayaninya. Bahkan, Kim Ki Soon tidak peduli jika laki-laki yang dipilihnya itu sudah memiliki pasangan. Ia akan tetap memaksa laki-laki tersebut untuk berhubungan badan dengannya.

Tidak hanya melakukan kejahatan seksual, Kim Ki Soon juga menyuruh seluruh pengikutnya untuk bekerja keras. Mereka harus menghasilkan uang yang nantinya akan diberikan kepada Kim Ki Soon. Rumornya, berkat uang pengikutnya tersebut, Kim Ki Soon berhasil membangun perusahaan distributor album besar, yakni Synnara Records.

4. Tuhan di Gereja Manmin

Lee Jae Rock (Netflix/In The Name of God: A Holy Betrayal)

Gereja Manmin merupakan gereja Kristen yang dipimpin oleh seorang pendeta bernama Lee Jaerock. Pendeta tersebut dikenal dengan kemampuannya yang bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit.

Sebelum dikenal sebagai pendeta, Lee Jaerock hanyalah seorang laki-laki biasa yang lahir di desa kecil, Muan. Hidupnya berubah saat Lee Jaerock mengidap suatu penyakit selama 7 tahun. Akhirnya, ia pun dibawa ke Gereja Manmin untuk didoakan. 

Saat proses tersebut, Lee Jaerock mengaku bahwa ia mendengar suara Tuhan. Nah sejak saat itu, ia mulai mengklaim bahwa ia adalah seorang wakil Tuhan yang bisa menyembuhkan berbagai penyakit.

Percaya tidak percaya, di sepanjang dokumenter In the Name of God: A Holy Betrayal, disuguhkan berbagai cuplikan adegan saat Lee Jaerock sedang menyembuhkan berbagai penyakit. Mulai dari orang lumpuh yang langsung bisa berjalan, perempuan koma yang langsung tersadar, dan masih banyak lainnya.

Tidak hanya itu, Lee Jaerock juga mengaku bisa mengendalikan cuaca. Kemampuan tersebut diperlihatkan saat ia dimintai tolong menenangkan badai di Amerika. Anehnya, setelah Lee Jaerock berdoa, tiba-tiba badai langsung berhenti begitu saja.

Berkat kehebatannya tersebut, pengikutnya pun jadi semakin percaya dan rela melakukan apa saja. Hal itu pun langsung dimanfaatkan Lee Jaerock untuk menambah pundi-pundi uangnya.

Di dalam ajarannya, Lee Jaerock membagi beberapa tingkatan surga, yakni Surga Firdaus, Rumah KPR, Kastil, hingga yang paling tinggi Yerusalem. Surga-surga tersebut hanya bisa diraih berdasarkan tingkat keimanan yang dinilai berdasarkan seberapa besar uang yang mereka bayarkan. Khusus untuk pengikut perempuan, mereka harus rela tidur dengan Lee Jaerock demi meraih surga buatan dari pendeta gadungan tersebut.

Selain itu, Lee Jaerock juga melarang seluruh pengikutnya untuk berobat ke dokter saat mereka sakit. Ia mendoktrin pengikutnya bahwa penyakit tersebut merupakan hasil dari dosa-dosa mereka yang hanya bisa disembuhkan olehnya.

Alhasil, saat terjadi wabah TBC, banyak pengikut Lee Jaerock yang meninggal dunia karena tidak mau ke rumah sakit. Mereka justru sibuk meratap dan menangisi dosa mereka masing-masing.

Ajaran sesat tersebut akhirnya terhenti saat salah satu pengikut Lee Jaerock menuntutnya atas tuduhan pemerkosaan. Berkat itu, Lee Jaerock dijatuhi hukuman 16 tahun penjara. Kabarnya, sampai sekarang ia masih mendekam di penjara.

5. Dami Mission

Lee Jang Rim, pendeta di Dami Mission Church sekaligus pemimpin sekte rapture yang menyatakan jika Hari Pengangkatan akan terjadi pada 28 Oktober 1992. (youtube.com/SBS NOW / SBS 공식 채널)

Selain keempat sekte yang diceritakan dalam serial dokumenter Netflix di atas, masih ada sekte yang pernah mengguncang Korsel pada tahun 1992. Sekte tersebut terkenal dengan nama Dami Mission.

Sekte Dami Mission ini dipimpin oleh pendeta yang bernama Lee Jang Rim. Pendeta tersebut mendoktrin pengikutnya dengan paham Hari Pengangkatan atau disebut hyugeo dalam bahasa Korea. Hari Pengangkatan sendiri adalah hari di mana Yesus akan kembali pada Hari Penghakiman dan mengangkat umatnya ke surga.

Lee Jang Rim pun juga menyebarkan kabar bahwa hanya orang-orang terpilih saja yang akan diangkat ke surga. Tidak sampai situ saja, ia juga membuat kegaduhan dengan membeberkan prediksi Hari Pengangkatan, yakni 28 Oktober 1992.

Tentu saja kabar tersebut membuat semua orang panik. Bahkan, banyak pengikut Gereja Dami Mission yang langsung berhenti dari pekerjaannya dan fokus beribadah. Sampai-sampai, ada pengikutnya yang meninggal karena melakukan ritual puasa selama 40 hari. Bahkan, ada yang rela mengaborsi janinnya demi menjadi orang pilihan tersebut.

Dilansir program Kkokkomu milik SBS, pada tanggal 28 Oktober 1992 Lee Jang Rim ditangkap dan dijatuhi hukuman selama satu tahun. Kabarnya, setelah bebas ia masih dijadikan pendeta di suatu gereja.

Nah, itu dia 5 sekte sesat di Korea Selatan yang sangat mengerikan. Tingkatkan kewaspadaan agar tidak menjadi korban dari oknum-oknum tidak beradab seperti di atas, ya!

Editorial Team