Kalau suporter sepak bola kerap dilabeli anarkis alias susah diatur, stereotip yang melekat pada fans KPop tak kalah mengintimidasi. Mulai dari lebay, halu (delusional), sampai obsesif. Tak pelak, KPopers sering dapat cibiran di dunia nyata maupun media sosial. Bahkan beberapa mengasosiasikan kegemaran seseorang terhadap KPop sebagai bendera merah dalam hubungan.
Namun, bukankah menggemari sesuatu itu hak prerogatif masing-masing individu selama tidak merugikan orang lain? Jawabannya ternyata tidak sesederhana itu. Ada beberapa hal yang melandasi tendensi masyarakat meremehkan fans KPop. Mari bahas lewat sejumlah studi menarik berikut.