Taeyeon SNSD (instagram.com/taeyeon_ss)
Di program Strong Heart pada tahun 2009, Taeyeon membicarakan kesulitannya memimpin SNSD sebagai leader. Taeyeon menyadari, dirinya merupakan tipe orang yang sangat sensitif, sehingga makin sulit baginya menjalankan perannya tersebut. Ia juga menceritakan sebuah insiden, saat dirinya berkumpul dengan rekan grupnya untuk membicarakan sesuatu selama 5 menit.
Member SNSD menanyakan keadaan Taeyeon yang dinilai sudah jarang berbicara dengan mereka saat itu. Alih-alih menjawab, Taeyeon pergi ke kamarnya dan menangis sendirian. Sooyoung pun menyusul, kemudian menghibur dan berbicara dengannya. Akhirnya, Taeyeon mengatakan dengan tegas bahwa ia ingin berhenti menjadi leader.
Taeyeon justru sedih karena reaksi member lain yang justru tidak mencegah dan langsung menerima keputusannya saat itu. Meskipun begitu, setelah berbicara lebih banyak, member SNSD lain menyatakan bahwa mereka masih ingin Taeyeon menjadi pemimpin grup. Mereka akhirnya menyelesaikan masalah itu dengan baik. Jadi, Taeyeon kembali dengan posisinya sebagai pemimpin bagi SNSD hingga saat ini.
Dilansir Koreaboo, Sooyoung sempat mengungkapkan stres dan tekanan yang dihadapi Taeyeon selama menjadi pemimpi. Ia bahkan pernah melihat rekan grupnya itu tidur sambil berjalan, mengerjakan soal matematika dalam tidurnya, hingga sering terdengar seperti menyapa seseorang meskipun sedang sendirian. Pengakuannya membuat fans makin menyadari, bahwa beban yang ditanggung Taeyeon sebenarnya sangat berat.