VIXX (instagram.com/vixx_stargram)
Pada tahun 2013, VIXX terjerat beberapa kontroversi. Ini dimulai dari Ken yang mengaku akan memukul kepala penggemar jika mereka beralih mengidolakan grup lain di sebuah program. Selain itu, Ravi dan N sempat menggunakan topi yang seolah menunjukkan kalimat "Jepang adalah #1".
Topi itu juga menunjukkan gambar bendera kekaisaran Jepang. Bendera itu mengingatkan publik akan masa di mana masyarakat Korea Selatan menderita di bawah pemerintahan Jepang pada masa lalu. Oleh karena itu, hal ini menjadi isu sensitif dan membuat publik geram.
Pada akhirnya, Jellyfish Entertainment meminta maaf atas tindakan artisnya itu. Sementara itu, netizen dan jurnalis berspekulasi bahwa ini menjadi bagian dari noise marketing untuk comeback mereka yang semakin dekat. Banyak yang menyayangkan strategi promosi negatif tersebut.
Tuduhan noise marketing terhadap artis di atas sempat beredar dan menghebohkan publik. Jurnalis hingga masyarakat umum menuding mereka menggunakan strategi tersebut saat akan merilis lagu atau album baru. Namun, tentu tidak semua tuduhan dapat dipercaya mengingat beberapa di antara mereka pun sudah membantahnya.