Gaeun eks MADEIN (x.com/MADEIN_U)
Pada November 2024, Incident Chief dari JTBC melaporkan bahwa seorang CEO agensi yang disebut B telah melakukan pelecehan seksual pada idol KPop yang disebut sebagai A. Menurut rekaman yang dirilis, A berkata, “Tolong biarkan aku menyelesaikan promosi ini. Itu satu-satunya keinginanku.” Kemudian, sang CEO membalas, “Jika aku mengabulkan keinginanmu, apa kamu akan menuruti keinginanku? Maka kemauanku adalah kamu jadi pacarku selama sehari.”
Banyak yang menduga, A adalah Gaeun. Setelah siaran ini, 143 Entertainment membantah pelecehan seksual pada artisnya. Seminggu setelah pernyataan itu, Gaeun hengkang dari grupnya. Gaeun memberi pernyataan, “Meski banyak hal sulit terjadi selama promosiku, aku menanggung semuanya karena takut impianku sebagai idol akan berakhir. Kini, aku tak akan melarikan diri lagi. Aku akan berbicara jujur tentang perasaanku dan apa yang telah terjadi selama ini.” Kemudian, pada 28 April 2025, Hanbit Media Labor Rights Center mengaku akan bantu mengajukan pengaduan terkait dugaan penyerangan seksual oleh CEO 143 Entertainment.
Dalam konferensi pers terbaru, Hanbit Center mengatakan, CEO 143 Entertainment pernah memanggil Gaeun yang masih di bawah umur di kantornya. Selama 3 jam, sang pelaku melecehkan dan mengancam Gaeun secara verbal. Gaeun juga dilecehkan secara seksual. Saat itu, Gaeun masih berusia di bawah 19 tahun dan dilindungi berdasarkan Undang-Undang tentang Perlindungan Anak dan Remaja terhadap Pelanggaran Seksual.
Pada awalnya, pelaku mengakui kesalahannya dan berjanji mengundurkan diri sekaligus menjaga jarak fisik dari Gaeun. Meski begitu, ia kemudian menyangkal kejadian pelecehan tersebut dan tidak menepati janjinya. Ia bahkan mencemarkan nama baik korban dengan pernyataan yang tak sesuai kenyataan. Bahkan, pelaku mengeluarkan Gaeun dari grupnya tanpa pemberitahuan.
Gaeun dan orangtuanya pun mengalami penderitaan luar biasa selama 6 bulan terakhir. Kariernya juga diakhiri secara sepihak oleh 143 Entertainment. Terlebih, agensi itu mengklaim kesalahan ada pada korban.