Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kwon Mina | Kang Daniel
Kwon Mina (instagram.com/official_team_aoa) | Kang Daniel (instagram.com/daniel.k.here)

Intinya sih...

  • Idol KPop pernah kena mental karena dibully, ada yang mau oplas!

  • Hanni NewJeans mengungkap pengalaman bullying di bawah naungan HYBE Labels.

  • Kwon Mina ex-member AOA menceritakan pengalaman bullying oleh teman segrupnya, Shin Jimin.

  • V BTS pernah menjadi anak suruhan saat sekolah dasar dan mengalami perundungan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Menjadi idola memang terlihat gemerlap dari luar. Panggung megah, sorotan kamera, dan cinta dari penggemar membuat hidup mereka tampak sempurna. Namun, di balik senyum yang mereka tampilkan di depan publik, ada luka yang kadang belum pernah benar-benar sembuh.

Salah satunya, pengalaman bullying masa lalu yang kelam, sering meninggalkan trauma mendalam. Beberapa idola ini bahkan mengaku ada yang mau operasi plastik hingga sempat kehilangan semangat hidup. Mereka harus berjuang keras untuk bisa berdamai dengan masa lalu mereka. Siapa sajakah mereka? Yuk, simak ulasan berikut!

1. Hanni NewJeans

Hanni NewJeans (instagram.com/newjeans_official)

Hanni, anggota grup K-pop NewJeans, pernah menjadi sorotan di tahun 2024, bukan karena prestasi panggung, melainkan karena keberaniannya mengungkap pengalaman pahit. Ia memberikan kesaksian di sidang Majelis Nasional Korea tentang pengalaman bullying dan diskriminasi yang ia alami di bawah naungan HYBE Labels, perusahaan induk dari agensinya, ADOR.

Hanni menceritakan sebuah insiden ketika ia diabaikan oleh seorang manajer dari anak perusahaan HYBE lainnya. Kasus ini pertama kali terungkap lewat siaran langsung di YouTube pada 11 September 2024, yang kemudian menimbulkan kekhawatiran publik bahwa Hanni menjadi korban perundungan di tempat kerja. Ia mengaku bahwa saat menyapa seorang artis dari label lain di bawah HYBE, manajer artis tersebut justru menyuruh timnya untuk mengabaikan Hanni. Manajer yang dimaksud kemudian diketahui bekerja untuk grup ILLIT di bawah naungan Belift Lab, dan mereka membantah tuduhan tersebut, dengan alasan tidak ada bukti kuat dari rekaman CCTV.

Dalam sidang, Hanni mengaku sempat melapor ke pihak manajemen, namun laporannya tidak ditanggapi serius. Menurutnya, bukti CCTV yang seharusnya memperlihatkan kejadian itu justru hilang sebagian, menyisakan rekaman delapan detik dari total hampir satu jam. Ia pun merasa diabaikan dan tidak dilindungi.

Dalam kesaksiannya, Hanni juga menyoroti budaya kerja tidak sehat dan diskriminatif di HYBE, termasuk adanya postingan negatif dari karyawan internal terhadap NewJeans. Ia berharap kesaksiannya bisa membuka jalan bagi perubahan di industri hiburan Korea yang sering menekan artis muda tanpa perlindungan hukum yang jelas.

2. Kwon Mina

Kwon Mina (instagram.com/official_team_aoa)

Sempat viral tahun 2021, Kwon Mina, ex-member AOA, mengungkap pengalaman bullying yang dilakukan oleh Shin Jimin, teman segrupnya. Menurut pengakuannya, Jimin sering mempermalukannya secara fisik dan mental, hingga membuatnya kehilangan rasa percaya diri. “Saat masih trainee, aku sering disuruh mengambil air atau menjalankan berbagai tugas kecil, itu tidak masalah. Tapi setiap kali kami dimarahi sebagai grup, aku satu-satunya yang dipukul di dada sambil dimaki. Saat promosi lagu Confused, aku kehilangan banyak berat badan dan dia malah bilang, ‘Tubuhmu kenapa begitu? Kamu kelihatan seperti idiot.’ Aku jadi trauma berat setiap kali harus rekaman, sampai harus minum obat penenang,” tulis Mina di media sosialnya.

Selain itu, Mina menceritakan bahwa Jimin melarangnya mengekspresikan kesedihan saat ayahnya sakit keras, hingga ia tidak bisa mendampingi sang ayah di saat-saat terakhirnya. Mina juga mengaku bahwa stres berat akibat perlakuan Jimin membuatnya mengalami gangguan kesehatan, termasuk sempat kejang dan dirawat di rumah sakit. Ia didiagnosis mengidap kanker serviks akibat stres yang berkepanjangan. Mina menambahkan bahwa bahkan sejak masa trainee, Jimin sudah sering menuduh dan memperlakukannya tidak adil. Mina juga mengaku bahwa pertemuan terakhir mereka tidak berakhir dengan baik. Menurutnya, Jimin datang dengan rombongan dan tidak sungguh-sungguh meminta maaf.

Di akhir unggahan Instagramnya, Mina menulis pesan menyedihkan untuk Jimin. “Keluarganya pun tidak pernah datang atau meminta maaf. Para pelaku bisa hidup tenang, sementara korban seperti kami malah ingin mati. Aku sudah mencoba bunuh diri lebih dari 20 kali. Tapi entah kenapa, aku masih hidup. Jimin, aku mohon… hubungi aku. Kalau kamu manusia, tolong bicaralah padaku sekali saja. Aku tidak ingin lagi menyimpan semua ini sendirian,” tutup Mina.

3. V BTS

V BTS (instagram.com/thv)

Tahun 2021, kisah lama tentang V BTS (Kim Taehyung) kembali ramai dibicarakan di tengah maraknya isu bullying di industri hiburan Korea Selatan. Cerita ini bermula dari pernyataan seorang BJ (broadcasting jockey) di platform Afreeca TV yang mengaku bahwa V BTS pernah menjadi anak suruhan atau service boy saat masih sekolah dasar. Kejadian itu terjadi pada Juli 2015, ketika BJ tersebut bercerita dalam siaran langsung bahwa ia dan V bersekolah di SD yang sama.

Saat para penonton bertanya apakah mereka berteman dekat, jawabannya justru mengejutkan. Ia berkata dengan nada merendahkan, “Aku nggak berteman sama orang seperti dia. Dulu kami bukan teman, lebih seperti hubungan rantai makanan. Sekarang aku memang iri, tapi kami nggak dekat, jadi jangan bilang kami teman.” Ia juga menambahkan dengan nada menyesal, “Kalau saja aku ikut latihan jadi trainee, mungkin aku bisa lebih sukses dari dia. Sekarang aku malah dihujat dan disumpahi penonton. Sakit banget rasanya. Taehyung, kamu benar-benar berhasil, ya. Dulu kamu yang disuruh-suruh beli camilan, sekarang malah jauh lebih sukses dariku.”

Komentar kasar itu langsung menuai kecaman publik. Empat tahun kemudian, tahun 2019, BJ tersebut mengunggah video permintaan maaf. Dalam video itu, ia mengaku menyesal dan masih merasa bersalah atas ucapannya di tahun 2015. Ia juga menegaskan bahwa dirinya bukan orang yang mengerjai V dalam pesta ulang tahun, di mana V pernah bercerita bahwa seorang teman memberinya lokasi palsu untuk pesta tersebut. Situasi itu membuat publik kembali menyoroti ucapannya sebagai tanda bahwa V BTS pernah mengalami perundungan di masa kecilnya, sebelum akhirnya tumbuh menjadi salah satu bintang besar dunia.

4. Park Hyung Sik (ZE:A)

Park Hyung Sik di KDrama Doctor Slump (instagram.com/jtbcdrama)

Aktor Park Hyung Sik mengungkapkan bahwa ia pernah menjadi korban bullying saat masih menjadi trainee di agensi lamanya, sebelum debut bersama grup ZE:A. Saat itu, Hyung Sik masih remaja dan sempat mengalami depresi akibat perlakuan teman-teman sesama trainee yang mengucilkannya.

Ia menjelaskan bahwa kedekatannya dengan salah satu manajer yang dulu menawarinya bergabung di agensi itu membuat trainee lain salah paham dan mengira dirinya mendapat perlakuan khusus. Akibatnya, mereka mulai menjauhinya dan berpura-pura seolah-olah ia tidak ada.

Setelah pindah ke agensi baru dan debut bersama ZE:A, Hyung Sik akhirnya bisa bangkit dan sembuh dari depresinya berkat dukungan para anggota grup. Kini, ia dikenal sebagai aktor sukses yang membintangi berbagai drama populer, lho.

5. Holland

Holland (instagram.com/holland_vvv)

Idol K-pop pertama yang secara terbuka mengakui dirinya seorang homoseksual, Go Tae Seob atau dikenal dengan nama Holland, berbagi pengalaman kelamnya saat menjadi korban bullying semasa sekolah. Ia mengungkapkan bahwa sejak remaja dirinya sering diejek dan dikucilkan karena orientasi seksualnya. Holland mengatakan bahwa ia kerap menerima perlakuan kasar, termasuk hinaan dan kekerasan verbal dari teman-teman sekolahnya, yang membuatnya mengalami luka batin mendalam dan kehilangan rasa percaya diri.

Ia dirundung hampir setiap waktu, baik di kantin, di ruang kelas, bahkan ketika sendirian. Orang-orang yang dulu ia anggap teman, mengikatkan tali di lehernya, dan menyeretnya di halaman sekolah, sementara siswa lain hanya tertawa. Bullying itu begitu parah hingga ia pernah mencoba bunuh diri. Beruntung, kata-kata sederhana dari seorang teman sejati menyelamatkannya, “Keberadaanmu tidak salah.”

Meski sempat terpuruk dan merasa sendirian, Holland akhirnya memilih untuk bangkit dan menjadikan pengalaman pahit itu sebagai sumber kekuatan. Kalimat itu membuatnya kembali menemukan alasan untuk hidup. Ia kemudian menuangkan kisahnya dalam lagu berjudul Neverland, yang seluruh liriknya ia tulis berdasarkan pengalaman pribadi. “Aku masih menderita PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder) dan depresi karena trauma itu,” ungkapnya. “Tapi aku ingin memberi tahu orang-orang gay dan korban bullying bahwa mereka tidak perlu malu. Mereka punya hak untuk hidup seperti orang lain.”

6. Kang Daniel

Kang Daniel (instagram.com/daniel.k.here)

Sosok ceria Kang Daniel yang dikenal penggemar kini ternyata menyimpan kisah masa kecil yang kelam. Dalam acara KBS Problem Child in House tahun 2021, ia dengan jujur mengungkap bahwa dirinya pernah menjadi korban bullying saat masih SD. Pindah-pindah sekolah membuatnya sulit beradaptasi, dan tanpa alasan jelas, teman-teman sekelas kerap mengucilkannya. “Mungkin mereka tidak suka wajahku,” katanya pelan, menandakan betapa dalam luka yang pernah ia rasakan. Bahkan, Kang Daniel sempat mengalami pemalakan uang oleh anak-anak yang lebih tua.

Meski masa lalu itu menyakitkan, Kang Daniel tumbuh menjadi sosok yang kuat dan rendah hati. Dalam wawancara itu, ia mengaku bahwa pengalaman tersebut membentuk empatinya terhadap orang lain. Baru-baru ini, saat menjalani tur di Amerika Serikat, ia kembali diuji ketika seluruh koper berisi perlengkapan panggung dicuri. Alih-alih menyerah, ia memilih membeli perlengkapan pengganti di pusat perbelanjaan terdekat, sehingga konser tetap bisa berjalan sesuai jadwal. Ia ingin menunjukkan pada dunia bahwa rasa sakit tidak harus memadamkan semangatnya. Kang Daniel telah membuktikan bahwa luka bisa jadi sumber kekuatan, bukan kelemahan.

Kang Daniel baru saja merilis lagu baru berjudul No Day pada 3 September 2025. Ia juga menjalani tur di 12 kota di Amerika Serikat, termasuk Washington, New York, Chicago, dan Los Angeles. Setelah tur Amerika, ia akan melanjutkan konser ke Amerika Selatan, seperti di Argentina dan Brasil.

7. Jeon Somi

Jeon Somi (instagram.com/somsomi0309)

Penyanyi dan ex-member I.O.I, Jeon Somi, pernah berbagi pengalaman menyakitkan. Dalam sebuah acara YouTube yang tayang pada 13 Juli 2023, Somi mengungkap bahwa dirinya pernah menjadi korban bullying di sekolah. Ia bercerita tentang bagaimana rasanya tumbuh sebagai anak berdarah campuran di Korea Selatan, dan bagaimana perbedaan itu membuatnya disalahpahami oleh lingkungan.

Awalnya, teman-temannya menganggapnya menarik dan mirip boneka karena penampilannya yang berbeda, tapi situasi berubah setelah Somi terpilih menjadi ketua kelas. Sejak saat itu, ia dirundung selama lebih dari tiga tahun oleh teman-temannya. Somi bercerita bahwa ia sering dipermainkan, mejanya dipindahkan ke lorong, kartu perpustakaan disobek, dan sepatunya diisi sampah. Meskipun sempat melapor ke guru, tidak banyak yang bisa dilakukan. Tekanan itu membuatnya sampai meminta izin kepada ibunya untuk menjalani operasi plastik agar terlihat seperti orang Korea Selatan asli. Ia mengaku sempat sangat terluka dan kehilangan semangat sekolah.

Namun, di semester dua kelas enam, Somi memberanikan diri menghadapi para pelaku. Ia mendekati salah satu dari mereka dan berbicara dari hati ke hati. Dari situ, teman-temannya mulai sadar bahwa mereka tidak punya alasan jelas untuk membencinya. Akhirnya, mereka berdamai sebelum lulus.

Perundungan, baik di masa kecil, tempat kerja, hingga di puncak popularitas, meninggalkan luka yang tak kasat mata. Beruntungnya, mereka masih bisa bangkit dari keterpurukan, meski perlu perjuangan. Kisah mereka mengingatkan kita bahwa berhenti menilai dan mulai memahami, karena empati bisa jadi penyembuh paling ampuh untuk luka yang tak terlihat, setuju?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team