San E (instagram.com/sanethebigboy)
Di Radio Star pada 2014, San E mengatakan, keluarganya terpaksa imigrasi ke Amerika Serikat karena krisis IMF. Sebab, hidup di Korea sudah terlalu sulit untuk mereka. Ayahnya bekerja membersihkan sekolah, sedangkan ibunya bekerja di dapur usai pindah. Orangtuanya bekerja tiap hari dalam seminggu.
Dalam masa itu, orangtuanya biasanya hanya nonton acara TV Korea usai pulang kerja demi mendapat kenyamanan. Kehidupan mereka yang sulit pun membuat San E ingin menghasilkan banyak uang demi membelikan mobil baru untuk orangtuanya. Pasalnya, mereka mengendarai mobil bekas yang selalu rusak. Namun, San E tidak lancar berbahasa Inggris saat baru imigrasi.
Alhasil, ketika San E pergi memperbaiki mobil, dia tak paham apa yang dikatakan pekerjanya dan hanya mengiyakan. Biaya perbaikannya sampai mencapai lebih dari 1 juta won. Ia pulang sambil menangis, karena kasihan pada ayahnya yang harus bekerja keras demi menghasilkan uang sebanyak itu.
Ada kalanya, San E merasakan hatinya hancur. Ia pernah mendengar ayahnya masak ramen dan menyalakan televisi dengan volume kecil agar keluarganya tidak terbangun. Padahal, saat itu sang ayah pulang kerja terlambat. Momen itu membuat tekadnya muncul. Ia jadi ingin sukses dan berbakti pada orangtuanya.