Woozi SEVENTEEN saat pemotretan album FML (twitter.com/pledis_17)
Seolah tidak terjadi apa-apa
Bahkan aku berkata pada diri sendiri, bahwa ini semua hanyalah mimpi
Saat aku menutup mata dan membukanya lagi
Tapi aku hanya berharap dapat terbangun dengan perasaan nyaman
Masa depan kita yang tidak terlihat
Jika aku bisa kembali ke masa lalu
Dengan hangat dibandingkan terburu-buru
Apakah aku bisa melepaskanmu?
Kita yang belum berakhir
Saat aku menahan apapun yang tersisa
Kamu melepaskanku bahkan saat aku menolak
Meskipun aku tidak ingin melihatmu, aku merindukanmu
Meskipun aku membencimu, aku merindukanmu
Aku juga tidak memahami diriku
Masa depan kita yang bahkan tidak terbayangkan
Jika aku bisa kembali ke masa lalu
Dengan hangat daripada terburu-buru
Apakah aku bisa melepaskanmu?
Kita yang belum berakhir
Saat aku menahan apapun yang tersisa
Kamu melepaskanku bahkan aku menolak
Meskipun aku tidak ingin melihatmu, aku merindukanmu
Meskipun aku membencimu, aku merindukanmu
Aku juga tidak mengerti tentang diriku sendiri
Penantian ini, walaupun tidak mudah untuk bertahan
Masa depan kita yang terlupakan di beberapa hal
Dan aku berpikir tidak ada yang bisa dianggap sia-sia dan menyedihkan
Bukannya aku ingin melupakanmu
Kita yang saat itu bahagia ketika rasa hati itu terbentuk
Kamu yang saat itu tidak bersamaku lagi
Meskipun aku tidak ingin melihatmu, aku merindukanmu
Meskipun aku membencimu, aku merindukanmu
Aku juga tidak mengerti tentang diriku sendiri
Pada akhirnya, masa depan apa yang akhirnya menghampiri kita?
Bahkan jika langit tidak memberi kita jawaban
Dan aku yang bodoh, karena aku menyadari tidak akan pernah tahu jawabannya
Nah, itu dia lirik lagu What Kind of Future yang dirilis khusus untuk mendiang Moonbin. Maknanya dalam banget, ya?