Begitu pertunjukan dimulai, para member Super Junior langsung menguasai panggung dengan pesona khas mereka. Dari segi produksi, konser ini tidak main-main. Layar LED raksasa yang membentang lebar membuat wajah para member terlihat jelas dari berbagai sisi area panggung. Bagian yang patut diacungi jempol adalah penggunaan efek visual seperti kembang api dan konfeti yang gak pelit, terutama saat lagu-lagu hits dan nostalgia dibawakan.
Kehadiran Kim Heechul, yang telah absen di dua tur sebelumnya, kerap mendapat sorakan penggemar. Melihatnya tampil di atas panggung bersama member lainnya sungguh membuat formasi Super Junior terasa utuh dan berkesan. Selain itu, konser kali ini terasa semakin spesial karena menjadi pertunjukan Super Show ke-200 sepanjang sejarah karier Super Junior. Momen ini pun dirayakan secara meriah di atas panggung, lengkap dengan gimik kue tart.
Saya berdiri di area standing dan bisa merasakan langsung energi luar biasa dari para ELF. Saat lagu “Happiness” dimainkan, suasana berubah jadi pesta, penggemar melompat-lompat, bernyanyi bersama, bahkan membuat lingkaran kecil. Gak jauh beda dengan idolanya yang juga tetap energik walau sudah membawakan puluhan lagu di atas panggung.
Usia para member sudah tidak muda lagi, mengingat Kyuhyun si maknae saja kini telah berusia 37 tahun, energi yang para member tunjukkan benar-benar luar biasa. Lagu “A-CHA” menjadi salah satu buktinya. Walau sudah terlihat kelelahan dan napas mulai ngos-ngosan, mereka tetap tampil habis-habisan, melompat-lompat dan menguasai panggung dengan totalitas.