aespa saat tampil di SMTOWN LIVE 2023 @ Jakarta (instagram.com/smtown)
Masih membicarakan tentang venue, Ebby menerangkan ada alasan kenapa Jakarta International Stadium (JIS) masih selalu dipakai untuk penyelenggaraan konser berkelas stadion. Yang pasti, pilihan stadion di Jakarta sangat terbatas. Selain JIS, ada Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) yang secara lokasi sangat nyaman bagi semua pihak, karena berada di pusat kota dengan akses yang sangat strategis.
Direktur Dyandra Global Edutainment ini menerangkan, JIS punya fasilitas yang memadai, seperti gedungnya baru, ruangan-ruangan artis yang bagus, dan rumput yang bisa diangkat (sementara SUGBK belum bisa). Jadi, menurutnya, baik JIS maupun GBK sama-sama punya kelebihan dan kekurangan yang jadi pertimbangan setiap promotor.
"Karena gak banyak pilihan, menurut saya sebagai promotor dan penonton konser, yang penting artisnya dateng. Maksudnya apa yang terjadi di venue itu semuanya bisa diminimalisasi. Dari segi fasilitas dan lain-lain JIS sama GBK sama-sama bagus. Cuma masalahnya yang sana lokasinya bagus banget, tengah kota, yang sana lokasinya lebih jauh," katanya.
Ramai soal pemindahan venue jelang event berlangsung, Ebby menyebut sejauh ini Dyandra belum mengalaminya. Namun dari kacamata promotor, beberapa faktor yang bisa memengaruhi keputusan tersebut gak hanya soal ticketing, melainkan juga hal-hal teknis lain. Contohnya, ternyata panggung di venue A tidak boleh dipakai untuk kembang api, sementara dari manajemen itu adalah konsep utamanya.
"Dyandra belum pernah (memindahkan venue). Kita gak akan bilang gak pernah, karena itu mungkin bisa terjadi. Karena belum pernah, agak susah juga menjawabnya. Tapi ini cuma analisa luar yang ada di industri yang sama. Selain ada kondisi venue yang akan digunakan oleh acara lain seperti yang sudah disebutkan di atas, kemungkinan besarnya alasan teknis," jawab Ebby.