3 Tips Membangun Batasan dengan Rekan Kerja, Jaminan Profesionalitas

Tidak dapat dimungkiri bahwa frekuensi interaksi yang tinggi dengan rekan kerja memang terkadang membuatmu kekurangan teman di luar circle pekerjaan. Ketika orang-orang tersebut cukup menyenangkan, hubungan sosial yang tercipta pun terasa sangat seru. Tidak jarang, kamu terkadang ingin menceritakan beberapa urusan pribadi karena percaya bahwa mereka sosok-sosok yang baik.

Namun demikian, alangkah baiknya untuk tidak menceritakan urusan pribadi apa pun kepada rekan kerja karena jelas hal ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan pekerjaan. Jangan sampai perbuatan tersebut malah menimbulkan kesan bahwa kamu bukanlah sosok yang profesional.

Selain itu, bila urusan pribadi itu sampai ke telinga orang yang tidak suka denganmu, maka dia akan menggunakannya sebagai celah untuk menemukan kelemahanmu. Bukan tidak mungkin bila akhirnya orang tersebut berani menjatuhkanmu.

Memiliki rekan kerja yang tidak hanya berdedikasi dengan tugasnya, tetapi juga sekaligus bisa menjadi teman yang asyik jelas merupakan hal yang menyenangkan. Tidak jarang, kalian pun bisa menghabiskan waktu bersama seusai menjalankan tugas masing-masing. Terkadang, kebersamaan itu tidak hanya terjadi di kantor, tetapi juga berlanjut di tempat lain.

Jika kamu ingin menjaga citra diri agar tidak tercoreng, sebaiknya belajarlah untuk menghindari pergi berdua saja dengan rekan kerja, terutama bila ajakan itu datang dari lawan jenis dan tidak ada kepentingan terkait pekerjaan. Utamakan kehati-hatian agar bisa menghindari munculnya asumsi liar dari rekan-rekan yang lain. Tetapkan batasan yang jelas dengan siapa pun demi menegakkan profesionalitas, ya.

Sebuah pekerjaan hendaknya lekas dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan diselesaikan sebelum jam kerja berakhir. Ketika mampu melakukan hal tersebut, kamu akan merasa senang karena target hari itu terpenuhi, sehingga bisa pulang dengan tenang. Sayangnya, terkadang ada rekan kerja yang menghubungimu terkait pekerjaan, bahkan setelah waktu bekerja berakhir. Akibatnya, kamu jadi tidak memiliki kesempatan untuk menyeimbangkan hidup dan rentan mengalami stres.

Mulai sekarang, cobalah untuk bersikap lebih tegas. Kamu tidak perlu segan untuk menolak segala bentuk komunikasi terkait pekerjaan diluar jam kerja, terlebih bila memang itu bukan tanggung jawabmu. Dengan begini, kamu dapat memberi teladan sebagai sosok disiplin yang tentunya punya level profesionalitas tinggi.

Membangun batasan dengan rekan kerja bukanlah suatu kekeliruan. Sebaliknya, hal ini sangat dibutuhkan demi menjaga agar interaksi yang terjadi tetap berada dalam koridor yang semestinya, sehingga terhindar dari beragam situasi yang merugikan. Hasilnya, profesionalitas dapat terjaga dan pekerjaan berjalan lancar.