Ilustrasi seseorang yang tetap fokus meskipun dibicarakan di belakang (pexels.com/Keira Burton)
Karena seorang freelancer ini dapat bekerja dengan bebas dan dimana saja, maka banyak yang mengira freelancer ini adalah seorang pengangguran. Itu semua disebabkan karena freelancer tak mempunyai tempat atau kantor yang setiap hari harus didatangi. Tak seperti pegawai kantor yang setiap harinya sudah siap dengan seragam atau pakaian yang rapi kemudian berangkat pagi hari dan pulang sore hari, seorang freelancer justru bisa bekerja menggunakan pakaian tidur dan mengerjakan pekerjaannya seharian di rumah. Jika freelancer bekerja di luar rumah seperti di Kafe atau sering traveling untuk urusan pekerjaan, ia akan dicap menjadi seseorang yang suka keluyuran.
Meskipun pekerjaan ini sudah mulai banyak yang melirik dan sudah banyak pula yang berhasil di bidang ini, namun sebagian besar masyarakat masih menganggap remeh pekerjaan ini. Hal tersebut dikarenakan pendapatan yang dihasilkan seorang freelancer yang tidak stabil. Jika dibandingkan dengan pekerja tetap, pada umumnya masyarakat masih menganggap seorang freelancer tidak memiliki masa depan yang cerah. Selain sumber pendapatan yang tidak stabil setiap bulannya, seorang freelancer dianggap tak akan mempunyai jaminan untuk keberlangsungan hidup masa depannya, hal tersebut karena freelancer tak mendapatkan tunjangan kesehatan, dana pensiun dll.
Jadi gimana masih tetap ingin menjadi seorang freelancer? Menjadi seorang freelancer memang terlihat menyenangkan, namun jangan sampai terjebak dengan kebebasannya. Tetap perlu pertimbangan yang matang jika ingin menjadikan pekerjaan ini sebagai pekerjaan utama jika ingin benar-benar berhasil. Jadilah seorang freelancer yang berkualitas jangan hanya ikut-ikutan orang lain dan sekedar berlindung dibalik kata freelancer padahal malas untuk bekerja atau mencari pekerjaan.