5 Alasan Menjadi Pemimpin Harus Siap Menomorduakan Ego

Menempati jabatan hierarkis tertinggi menjadi simbol kebanggaan. Seseorang merasa lebih baik dari lingkungan sekitarnya. Walaupun belum memiliki keterampilan mumpuni, tapi ia tetap memaksa diri menempati jabatan tersebut. Tidak peduli jika belum bisa menjelaskan tanggung jawab secara maksimal.
Sikap seperti ini biasa disebut dengan egois. Seseorang bertindak hanya memenuhi ambisi pribadi, tapi tidak mempertimbangkan lingkungan sekitar. Menempati jabatan sebagai seorang pemimpin bukan tentang kebanggaan dan kekuasaan. Kamu harus tahu lima alasan di bawah ini, jika menjadi pemimpin juga harus siap menomorduakan ego.
1. Seorang pemimpin mengayomi kepentingan banyak orang
Seorang pemimpin memang identik dengan kekuasaan tertinggi. Ia memiliki kewenangan membuat aturan dan menerapkannya kepada para bawahan. Namun yang jadi masalah, banyak pemimpin masih mengedepankan ego tanpa memikirkan orang lain.
Seorang pemimpin yang bijaksana seharusnya bisa menekan sikap ego. Keberadaan mereka dalam jabatan tertinggi untuk mengayomi kepentingan banyak orang. Bukan hanya memeras waktu dan energi bawahan. ketika seorang pemimpin tidak bisa memberikan rasa aman dan nyaman kepada bawahannya, menunjukkan ia sudah gagal.