Dalam dunia kerja modern, kreativitas bukan sekadar nilai tambah, melainkan salah satu elemen kunci yang menentukan keberhasilan sebuah tim. Namun, sayangnya, tidak semua pemimpin memahami cara memelihara ruang yang aman bagi kreativitas untuk tumbuh. Salah satu kesalahan yang sering dilakukan adalah micromanagement, yaitu pola kepemimpinan yang terlalu mengontrol setiap langkah anggota tim secara detail. Meskipun niatnya mungkin untuk menjaga kualitas, dampak jangka panjangnya justru dapat merugikan.
Micromanagement sering kali merampas kesempatan anggota tim untuk berkembang secara mandiri. Alih-alih merasa percaya diri dengan kemampuan mereka, tim menjadi ragu-ragu mengambil inisiatif. Hal ini menghambat proses kreatif karena inovasi membutuhkan keberanian untuk bereksperimen dan mencoba hal baru. Ketika kebebasan tersebut dipersempit, kreativitas perlahan memudar, digantikan rasa takut akan kesalahan dan tekanan yang terus menerus.