Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pria dan wanita karier
ilustrasi pria dan wanita karier (pexels.com/August de Richelieu)

Intinya sih...

  • Menulis jurnal harian untuk melihat pola pikiran dan emosi, serta memilih pekerjaan yang cocok dengan kepribadian.

  • Minta feedback dari orang terdekat untuk melihat diri lebih objektif dan mendapatkan sudut pandang baru.

  • Lakukan meditasi, refleksi, pelajari kekuatan dan kelemahan diri, serta coba pengalaman baru untuk mengenal diri dan memilih karier yang sesuai.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kadang kita ngerasa stuck di dunia kerja, padahal udah capek-capek ngejar target sana-sini. Bisa jadi, yang kurang bukan skill atau koneksi, tapi kesadaran diri. Self-awareness bikin kita lebih peka sama kekuatan, kelemahan, sampai nilai hidup yang mau dijaga dalam perjalanan karier.

Tanpa disadari, banyak keputusan penting diambil cuma karena ikut arus atau tekanan sekitar. Padahal, paham diri sendiri itu kunci biar gak gampang goyah atau salah langkah. Berikut lima cara latih self-awareness biar gak salah arah dalam karier. Simak baik-baik, ya!

1. Tulis jurnal harian

ilustrasi menulis jurnal (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Menulis jurnal bukan cuma buat curhat, tapi juga alat ampuh buat self-awareness. Setiap malam, luangkan waktu 5 sampai 10 menit buat menulis. Tulis apa saja yang kamu rasakan hari itu, tantangan yang kamu hadapi, dan hal-hal yang bikin kamu senang atau frustrasi.

Dengan rutin menulis, kamu bisa melihat pola dari pikiran dan emosimu. Kamu jadi tahu situasi apa yang bikin kamu paling produktif, atau justru yang paling bikin stres. Data dari jurnal ini bisa jadi masukan berharga buat memilih pekerjaan atau lingkungan kerja yang benar-benar cocok sama kepribadianmu.

2. Cari feedback dari orang terdekat

ilustrasi cari feedback dari orang terdekat (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Kadang, kita butuh cermin dari orang lain buat bisa melihat diri sendiri dengan lebih objektif. Minta feedback dari atasan, rekan kerja, mentor, atau bahkan teman dekat tentang kekuatan dan kelemahanmu. Jangan cuma cari pujian, tapi juga masukan yang membangun.

Dengarkan feedback tersebut dengan pikiran terbuka, tanpa membela diri. Informasi dari mereka bisa jadi sudut pandang baru yang mungkin tidak pernah kamu sadari. Catat apa yang mereka sampaikan dan refleksikan. Feedback ini bisa jadi petunjuk buat skill apa yang perlu kamu kembangkan atau kebiasaan apa yang perlu kamu ubah.

3. Lakukan meditasi dan refleksi

ilustrasi mediasi (pexels.com/Antoni Shkraba Studio)

Di tengah kesibukan, pikiran kita seringkali terlalu bising. Meditasi bisa jadi cara efektif buat menenangkan pikiran dan fokus pada diri sendiri. Cukup luangkan waktu 5 sampai 10 menit sehari, duduk tenang, dan perhatikan napasmu. Biarkan pikiranmu mengalir tanpa dihakimi.

Setelah meditasi, coba refleksikan beberapa pertanyaan sederhana. Misalnya: "Apa yang paling aku nikmati dari pekerjaanku?", "Apa yang paling menguras energiku?", atau "Nilai-nilai apa yang penting buatku?". Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan inilah yang akan membantumu mengidentifikasi passion dan prioritas dalam karier.

4. Pelajari kekuatan dan kelemahan diri

ilustrasi mempelajari kekuatan dan kelemahan (pexels.com/Ivan Samkov)

Kebanyakan orang fokus pada kelemahan dan mencoba memperbaikinya. Padahal, jauh lebih efektif kalau kamu memaksimalkan kekuatanmu. Cari tahu skill atau bakat alami apa yang kamu punya, lalu cari cara buat menggunakannya dalam pekerjaan. Cara ini bisa jadi jalan pintas kamu buat maju lebih cepat.

Di sisi lain, jangan abaikan kelemahan. Kenali apa yang jadi struggle terbesarmu, tapi jangan terlalu fokus buat mengubahnya secara drastis. Lebih baik cari cara buat mengelola atau mengatasinya, misalnya dengan delegasi tugas atau belajar skill pendukung yang bisa menutupi kelemahan tersebut.

5. Coba pengalaman dan proyek baru

ilustrasi coba pengalaman dan proyek baru (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Keluar dari zona nyaman bisa jadi cara yang luar biasa buat melatih self-awareness. Saat kamu mencoba hal baru, kamu dipaksa buat berinteraksi dengan situasi yang berbeda, menguasai skill baru, dan berhadapan dengan tantangan yang tidak biasa.

Manfaatkan kesempatan ini buat mengamati dirimu sendiri. "Bagaimana reaksimu saat gagal?", "Apa yang bikin kamu bersemangat saat menghadapi tantangan?", atau "Apa peran yang paling kamu nikmati dalam tim?". Pengalaman-pengalaman baru ini akan memberimu data dan pemahaman yang lebih dalam tentang dirimu, sehingga kamu bisa memilih jalan karier yang paling sesuai.

Melatih self-awareness bukan cuma soal mengenal diri, tapi juga soal berani jujur dan peka terhadap arah hidup yang sedang dijalani. Dengan lima cara tadi, kamu bisa lebih fokus, tahu apa yang diinginkan, dan gak gampang kebawa arus. Semua keputusan karier bakal terasa lebih masuk akal karena kamu tahu pondasi utamanya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team