Berurusan dengan rekan kerja yang perfeksionis memang bukan perkara mudah, apalagi kalau perfeksionismenya malah menghambat alur kerja tim. Mereka sering menuntut standar yang terlalu tinggi, terlalu detail, dan gak jarang memaksakan segala sesuatu harus sempurna meskipun waktu dan kondisi gak memungkinkan. Situasi ini bisa membuat pekerjaan jadi molor, bahkan menciptakan ketegangan yang gak perlu. Kalau terus dibiarkan, suasana kerja pun bisa terasa kaku dan melelahkan.
Perfeksionisme memang punya sisi positif, seperti hasil kerja yang rapi dan minim kesalahan. Tapi saat seseorang terlalu terjebak dalam standar idealnya sendiri, proses kolaborasi jadi terganggu. Tim butuh keluwesan, kecepatan, dan kepercayaan antaranggota, bukan tekanan berlebihan untuk menyempurnakan segalanya. Ada cara-cara cerdas dan elegan untuk menghadapi rekan seperti ini tanpa menimbulkan konflik. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan agar kerja tetap produktif meski berdampingan dengan perfeksionis garis keras.