5 Cara Merasionalkan Rasa Toxic di Lingkungan Kerja

Rasa toxic yang begitu mengganggu saat sedang bekerja memang tak bisa dibiarkan begitu saja, ya. Khususnya bagi gen Z yang terkenal sangat menjaga kesehatan mentalnya di dunia kerja. Lantas, apakah kalau seperti itu pekerjaan yang sudah susah payah kamu dapatkan akan langsung kamu lepas ketika kamu marasakan toxic? Coba simak ulasan di bawah ini agar kamu bisa belajar untuk merasionalkan rasa toxic yang sedang kamu alami.
1. Toxic bagimu belum tentu toxic bagi orang lain
Sadar tau tidak, ketika kamu merasakan bahwa suatu hal atau seseorang dengan karakternya itu bagimu toxic, ternyata bagi orang lain hal tersebut ialah hal yang wajar-wajar saja, lho. Misalnya saja, kamu merasaka bahwa tuntutan kerja dalam perusahaanmu itu sangat teramat berat hingga berada di level toxic karena mampu melumpuhkan fisikmu dan menyatikiti mentalmu.
Sayangnya, bagi rekan kerjamu yang memiliki beban kerja serupa dengan kamu justru menganggap pekerjaannya sebagai hal yang normal. Ya, rekan kerjamu itu tak menganggap berbagai pekerjaannya sebagai beban, melainkan sebuah tanggung jawab atas apa yang nantinya ia peroleh sebagai imbalannya.
Apa imbalannya? Bisa saja gaji yang besar pun kenaikan jabatan usai menaklukkan pekerjaan yang cukup sulit. Dengan kata lain, bagi rekan kerjamu itu pekerjaan yang cukup sulit bukanlah hal yang toxic karena seimbang dengan apa yang ia dapatkan dari usahanya, nih.