Pekerja milennial saat ini memang dituntut harus serba bisa. Bahkan tak jarang harus melakukan pekerjaan yang jauh dari keahliannya. Demi menjaga kewarasannya, banyak yang memilih bertindak quiet quitting.
Fenomena quiet quitting muncul ketika melihat banyak karyawan yang terkena burn out akibat bertambahnya beban kerja. Mereka juga memilih membatasi ruang geraknya hanya pada pekerjaan yang sesuai dengan kewajibannya. Tak jarang, mereka berani menolak jika diberi pekerjaan selain tanggung jawabnya.
Tak sedikit orang yang setuju dengan tindakan ini. Namun, ada juga yang menganggap negatif jika terus dilakukan. Setidaknya ada lima hal yang perlu dipikirkan sebelum melakukan quiet quitting. Yuk, pahami kelimanya di bawah ini.