Banyak orang menganggap dirinya produktif saat hari-harinya penuh dengan aktivitas dan to-do list yang seolah gak ada habisnya. Padahal, di balik jadwal yang padat itu, tubuh dan pikiran bisa saja sudah menjerit minta istirahat. Ironisnya, stres sering disalahartikan sebagai tanda kesibukan yang produktif. Padahal, perasaan lelah mental yang terus menerus itu justru pertanda bahwa sesuatu sedang gak beres.
Produktivitas sejati bukan cuma tentang banyaknya hal yang diselesaikan, tapi juga tentang bagaimana menjalani hari dengan penuh kesadaran dan keseimbangan. Ketika stres menyusup diam-diam lalu disangka sebagai semangat kerja, efeknya bisa sangat merugikan. Bukan hanya performa yang menurun, tapi juga kualitas hidup yang ikut merosot. Berikut ini lima pemicu stres yang kerap disalahartikan sebagai produktivitas.