Boleh saja kita mengharap lingkungan kerja dengan solidaritas tinggi. Tapi ekspektasi ini tidak selalu terpenuhi. Alih-alih memperoleh lingkungan kerja yang solid, kita justru terjebak dalam budaya haus validasi. Hanya untuk memperoleh respon positif, orang-orang di dalamnya sampai menjatuhkan satu sama lain.
Tapi, apakah kita akan memutuskan terbawa arus? Tentu menjadi pertimbangan matang. Menghadapi lingkungan kerja dengan budaya haus validasi juga perlu strategi. Jangan sampai kita terombang-ambing dan tidak tahu arah. Kira-kira, strategi apa saja yang perlu diterapkan? Mari temukan jawabannya.