Bagi sebagian orang menulis bukan hanya menuangkan tinta di atas kertas. Bukan juga tentang sekadar merangkai kata hingga indah dan membuat pembaca terpesona. Bagi sebagian orang, menulis sudah menjadi rutinitas yang membuatnya makin bersemangat dan ketagihan untuk melakukannya. Menuangkan isi hati hingga menjadikannya sebuah profesi. Tak sekadar melakukan sebagai pelampiasan ambisi, tapi juga sebagai pengobat luka hati.
Namun siapa sangka, para penulis pun bisa mengalami yang namanya jenuh, bosan dan masalah lain yang mungkin dihindari. Bahkan menjadi musuh terbesar agar tidak sampai mendekat. Yang dibayangkan hanya semua produktivitas menulis akan terganggu saat masalah itu muncul. Seperti,