Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pria sedang marah (pexels.com/Craig Adderley)

Alasan karyawan resign biasanya beragam, dari yang tidak cocok dengan lingkungan kerja hingga yang tidak tahan dengan kelakuan bos yang seenaknya. Selain memberi beban kerja yang berat, tipe bos seperti ini sering kali sulit dipahami dan minim apresiasi.

Kalau tidak segera berubah, lama-lama sikapnya ini akan merugikan banyak pihak. Tenaga kerja bisa berkurang drastis sehingga harus menambah biaya untuk merekrut orang baru. Selain itu, karyawan lama juga belum tentu cocok dengan cara kerja karyawan baru.

Kalau sudah begitu, kualitas kerja bisa menurun dan lingkungan kerja jadi tidak sehat. Nah, jika sekarang kamu adalah seorang pemimpin, yuk kenali lima tipe bos berikut supaya bisa memperbaiki gaya kepemimpinan secara perlahan.

1. Bos yang hanya sebatas jabatan saja

ilustrasi bos di kantor (Pexels.com/Andrea Piacquadio)

Seorang pemimpin tentunya harus kompeten dan bisa membimbing, mengarahkan hingga menegur karyawan atas pekerjaan yang mereka lakukan. Sayangnya, ada saja bos yang hanya sebatas mengisi jabatan dan tidak mau aktif berinteraksi dalam urusan kerja. 

Biasanya tipe yang seperti ini hanya bisa menyuruh dan ingin langsung menerima hasil. Selama bukan tentang kepentingan pribadinya, apa pun yang karyawan lakukan dianggap tidak peting. Kalau terus dibiarkan para karyawan bisa bingung saat menangani tugas.

Selain itu, kerja sama tim juga bisa retak karena tidak terbentuk suasana kerja yang positif. Itulah mengapa karyawan perlu diberi arahan dan berhak dapat feed back atas pekerjaan, supaya lebih nyaman bekerja serta merasa kontribusinya dihargai dengan baik.

2. Bos yang merasa paling benar

Editorial Team

Tonton lebih seru di