Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi wanita karier (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Mana yang kamu pilih, bekerja tetap di sebuah kantor atau berkarya sesuai dengan passion-mu? Daripada bingung, ketahuilah bahwa sebenarnya kamu dapat menjalankan keduanya. Pekerjaan tetap bukanlah halangan untuk berkarya, begitu juga sebaliknya.

Semua pilihan kembali padamu. Kamu bisa melihat orang-orang di sekitarmu atau public figure yang juga punya pekerjaan tetap sambil terus berkarya. Mengapa mereka mau menjalani keduanya seakan-akan gak kenal capek? Ini dia lima alasan di antaranya.

1. Adanya penghasilan tetap bikin tenang saat berkarya

ilustrasi berkarya (pexels.com/Antoni Shkraba)

Kita tahu bahwa menjual sebuah karya sering kali tak semudah kelihatannya. Bertahun-tahun konsisten berkarya saja bukan jaminan bakal menghasilkan uang yang cukup buat menyambung hidup. Kalau pendapatan dari karya masih kecil, tentu orang waswas dalam menjalani harinya.

Akibatnya, dia tidak bisa fokus saat berkarya. Pikirannya disibukkan dengan kebutuhan keluarga. Nah, apabila pekerjaan di kantor dipertahankan, ia gak perlu bingung soal menutup biaya hidup. Sekalipun waktu dan energi buat berkarya tinggal sedikit, tetapi ia dapat melakukannya dengan perasaan tenang.

2. Hal-hal yang terjadi di pekerjaannya bisa jadi ide karya

ilustrasi kerja (pexels.com/Ivan Samkov)

Kekurangan ide barangkali jarang dialami seseorang yang tetap bekerja di kantor sambil berkarya. Setiap hal yang terjadi di kantor baik terkait tugas-tugasnya maupun persoalan orang-orang di sekitarnya dapat menjadi ide karya.

Meski ide itu tampaknya sepele, karena dia mengalaminya sendiri akhirnya bagus juga saat diwujudkan dalam karya. Sebaliknya, karya-karyanya pun bisa dipromosikan dan dijual pada teman-teman kerjanya. Lingkaran pergaulannya yang lebih luas sangat menguntungkan untuk membuat karyanya cepat dikenal dan laris manis.

3. Sama-sama menyukai keduanya

ilustrasi menulis lagu (Pexels.com/cottonbro studio)

Orang boleh saja menyukai dua pekerjaan atau lebih. Dia punya passion di bidang musik, misalnya. Akan tetapi, ini gak berarti tiadanya rasa senang ketika ia menjalankan perannya yang lain sebagai dokter atau guru matematika.

Tidak ada yang perlu dikorbankan dalam situasi seperti ini. Meninggalkan salah satunya justru bisa bikin dia sedih. Sementara itu, tetap bekerja sambil berkarya memberinya kebahagiaan yang lebih besar setiap harinya.

4. Perjuangan untuk mendapatkan pekerjaan tetap itu gak mudah

ilustrasi bekerja dari rumah (pexels.com/Rene Asmussen)

Berkarya juga tidak gampang. Apalagi buat memperoleh pendapatan rutin yang mampu membiayai seluruh kebutuhan. Namun, jangan salah. Sebab, mendapatkan pekerjaan tetap pun perlu perjuangan.

Tak terhitung lagi berapa surat lamaran kerja yang disebar. Belum lagi pelatihan-pelatihan yang diikuti, sampai akhirnya seseorang menduduki posisi yang bagus di kantornya. Walaupun ia senang berkarya, tentu sayang sekali jika pekerjaan tetapnya dilepas.

5. Masih sanggup melakoni keduanya dengan baik

ilustrasi bekerja sambil liburan (pexels.com/Yan Krukov)

Keputusan untuk memilih berkarya saja atau mengombinasikannya dengan kerja kantoran dikembalikan ke masing-masing orang. Bagi seseorang yang berenergi besar, melakukan keduanya bukanlah beban. Sekalipun waktu dan tenaga tetap perlu dibagi, setiap hari ada porsi buat kerja tetap dan berkarya.

Kesibukan di kantor boleh jadi membuatnya butuh waktu lebih lama untuk menyelesaikan sebuah karya. Namun secara keseluruhan dia gak kewalahan. Karya terbarunya tetap dirilis secara rutin dan tugas-tugas di kantor tidak terbengkalai.

6. Permintaan keluarga

ilustrasi bekerja di kantor (pexels.com/Christina Morillo)

Baik seseorang sudah menikah maupun belum, permintaan keluarga pastinya juga menjadi bahan pertimbangan. Orangtua terkadang sangat ingin anaknya menjadi PNS atau bekerja di kantor tertentu. Sebagai anak, dia tak mau mengabaikan keinginan orangtua.

Sedang jika seseorang telah berkeluarga, permintaan pasangan agar dia gak berhenti dari pekerjaan tetap, biasanya dilatarbelakangi hitung-hitungan penghasilan vs kebutuhan. Bila pertimbangannya masuk akal dan demi kebaikan bersama, ia tentu tak bisa egois dengan cuma mau fokus berkarya.

Pastinya ada tantangan dari keputusan tetap bekerja di kantor sembari berkarya. Capeknya jelas dobel. Namun, bila penghasilan yang diperoleh juga berlipat, mengapa tidak? Bahkan saat karya-karyanya sudah menghasilkan banyak uang, orang juga belum tentu mau melepas pekerjaan tetap yang telah lama dilakoni.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team