6 Sebab Lingkungan Kerja Toxic Tidak Memiliki Tujuan Realistis

Keberadaan lingkungan kerja toxic memang tidak diinginkan. Tapi, pada situasi tertentu bisa saja kita berhadapan dengan lingkungan kerja seperti ini. Orang-orang yang saling menjatuhkan, gemar bergosip, serta pola kerja tidak solid sudah menjadi budaya. Jika diperhatikan lebih jauh, ternyata lingkungan kerja toksik tidak memiliki tujuan realistis.
Kondisi demikian tentu mempengaruhi keberhasilan bersama. Bahkan membuang-buang waktu dan energi. Padahal, kita bisa mengalokasikan sumber daya untuk aspek lain yang jauh lebih penting. Mengapa lingkungan kerja toxic tidak memiliki tujuan realistis? Mari cari tahu sebab di baliknya.
1. Kepemimpinan cenderung plin-plan
Sebagian besar dari kita pasti menolak berada di tengah lingkungan kerja toksik. Alih-alih meningkatkan kualitas diri, lingkungan kerja demikian justru memancing emosi dan stres. Namun demikian, ada hal menarik dari lingkungan dengan pola kerja toksik. Ternyata tujuan yang ditetapkan tidak realistis.
Lingkungan kerja toksik cenderung memiliki kepemimpinan plin-plan. Orang-orang yang menduduki posisi hierarkis tertinggi tidak memiliki ketegasan. Rencana dan evaluasi tidak dilaksanakan sesuai dengan yang seharusnya.