Di masyarakat Indonesia, urusan nafkah keluarga biasanya menjadi tanggung jawab utama seorang suami atau ayah. Kalaupun istri bekerja, sifatnya hanya membantu tugas besar pasangannya. Masih banyak pula perempuan yang memutuskan untuk tidak bekerja dan fokus mengasuh anak.
Selama nafkah keluarga lancar barangkali bukan masalah. Kebutuhan sehari-hari masih terpenuhi dengan baik. Namun, persoalan muncul apabila nafkah dari suami terlalu sedikit atau mulai seret. Uang yang diberikannya mepet sekali atau malah lebih sedikit daripada nominal yang dibutuhkan berdasarkan perhitunganmu.
Jika hal ini cuma terjadi dalam 1 atau 2 bulan mungkin kamu masih bisa menahan keluhan. Bagaimana kalau bulan demi bulan berganti dan ia tetap tak menambah jatah uang belanja bahkan boleh jadi terus memotongnya? Dirimu jangan terbawa emosi dulu. Coba lakukan enam langkah berikut.