Ada yang bilang, lebih baik menjadi pihak yang mutusin ketimbang diputusin. Mungkin itu pula yang mendorongmu buat mengakhiri hubungan kalian. Kamu mengira pihak yang diputusin akan selalu merasa lebih menderita ketimbang yang mutusin. Namun ternyata, dia terlihat biasa-biasa saja tuh dan langsung menerima keputusanmu.
Malah jadi kamu yang merasa gak tenang. Kira-kira, kenapa dia bisa sekalem itu, ya? Bukankah seharusnya dia bersedih bahkan menangis tujuh hari tujuh malam? Kami coba menjawab pertanyaanmu, ya!
